space
UNITY TUTUP KANTOR SEMENTARA KARENA DAPAT SURAT ANCAMAN, TERNYATA DARI KARYAWANNYA SENDIRI?
PC
Minggu, 17 Sep 2023

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Dunia game baru-baru ini sedang digemparkan oleh kebijakan baru dari Unity Engine yang membuat para developer harus membayar setiap kali ada yang menginstall game-nya ketika game-nya sudah mencapai angka download dan penjualan tertentu. Tampaknya, hal ini pun membuat hal yang sangat serius terjadi.

Baca ini juga :
» Solo Leveling: ARISE Sudah Bisa Kamu Mainkan Sekarang!
» CEO LEVEL-5, Akihiro Hino Ingin Buat Game Erotis Dan Game Dewasa Dengan Kekerasan
» Sandiaga Uno Akan Tindak Lanjuti Game Yang Mempunyai Dampak Buruk Untuk Anak
» Setelah 5 Tahun, Akhirnya Apex Legends Hadirkan kembali Solo Mode!
» Take-Two Interactive Tutup Dua Studio Dibalik Game Rollerdrome dan Kerbal Space Program 2!
» Sekarang LinkedIn Punya Game Tebak Kata Ala Wordle yang Udah Bisa Kamu Mainin!
» Rumor Microsoft Pengen Fallout 5 Bisa Rilis Lebih Cepat! Apa Karena Hype Fallout Lagi Naik?
» Dev. Indonesia Pamer Konsep Game Action Yang Terinspirasi dari The Raid dengan nama Condemned!

Dilaporkan oleh Bloomberg, kantor Unity yang berada di Amerika Serikat harus tutup sementara karena mendapatkan surat ancaman. Pembicara dari Unity mengungkapkan bahwa mereka sudah melakukan investigasi mengenai hal tersebut dan demi keselamatan karyawannya, mereka menutup beberapa kantor Unity.

Namun tampaknya, dilansir dari Polygon, polisi San Fransisco mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan laporan mengenai ancaman tersebut, di mana, surat ancaman ini berasal dari karyawan Unity yang membuat ancaman ke atasannya menggunakan media sosial. Pihak pelapor juga mengatakan bahwa karyawan tersebut bekerja di bagian luar negara, tetapi mereka tidak dapat menjangkau yurisdiksi luar untuk membuat laporan.

Semoga masalah ini dapat selesai dengan baik-baik saja ya!

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close