Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) melaporkan bahwa pada tahun 2022, industri game yang berkembang di Indonesia berhasil mencapai pendapatan sebesar Rp25 triliun. Menurut Imam Santosa, Direktur Aplikasi Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf, industri game memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Baca ini juga :

» Microsoft Akui Update Windows 11 24H2 Bikin Beberapa Game Ubisoft Nge-crash
» Elon Musk Jadi Player Nomor Satu Dunia di Diablo 4? Ini Detailnya!
» Valve Resmi Hentikan Dukungan untuk Windows 7 dan 8 di Steam
» Yu-Gi-Oh! MASTER DUEL Hadirkan Event Perayaan 1000 Hari Perilisan!
» Seorang Player Bayar 31 Juta Rupiah Buat Langganan PlayStation Plus 24 Tahun Buat Hindari Harga Naik
» Indonesia Game Experience (IGX) 2024 Gebrak Kota Surabaya
» EA SPORTS FC Pro Festival akan diselenggarakan di Gwangmyeong, Korea Selatan 21—22 Desember!
» FC Mobile Indonesia Summit 2024 Hadir Lebih Meriah dan Lebih Seru dari Tahun Sebelumnya!

Dilansir dari IDX, Imam Santosa mengungkapkan, "Pasar game nasional kita berhasil mencapai nilai sebesar Rp25 triliun pada tahun 2022." Dia juga menyebutkan bahwa sebagian besar pendapatan industri game, yaitu sekitar 99,5 persen, masih berasal dari luar negeri. Hanya sekitar 0,5 persen pendapatan yang dinikmati dalam negeri, hal ini disebabkan oleh dominasi penyedia aplikasi game asing di pasar.

Kemenparekraf berkomitmen untuk meningkatkan proporsi pendapatan industri game nasional yang dapat meningkatkan pendapatan di dalam negeri.

Pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional. Perpres ini diharapkan dapat diimplementasikan pada tahun mendatang. Upayanya adalah untuk meningkatkan kontribusi pendapatan tersebut dari 0,5 persen menjadi 70 persen.

Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.