Ketika pertama kali hadir di Indonesia, Starlink memberikan diskon 40% untuk perangkat kerasnya hingga 10 Juni. Kini, Starlink kembali menurunkan harga perangkat kerasnya seperti yang diumumkan di situs web mereka. Berbeda dengan diskon sebelumnya yang memiliki batas waktu, harga baru ini tidak memiliki batas waktu yang jelas.
Penurunan harga ini berlaku untuk paket residensial dan jelajah, namun perangkat keras untuk paket kapal tidak mengalami perubahan. Harga langganan juga tetap sama, yaitu Rp 750.000 untuk Residensial dan Rp 990.000 untuk Jelajah.
Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari, pernah mengomentari isu tentang perang harga Starlink. Menurutnya, predatory pricing bukan hanya soal harga murah. Ada beberapa analisis lain yang perlu dilakukan untuk menyimpulkan adanya perang harga.
Baca ini juga :» Elon Musk Berencana Gratiskan Starlink Ke Seluruh Dunia, Kominfo: Perlu Evaluasi!
» SEGA Publisher Sale - Sampai 28 Agustus 2024! Harga Promo Football Manager 2024 dan Banyak Lagi!
» Neuralink Targetkan 1.000 Pasien dengan Implan Chip pada 2026
» Starlink Mini Resmi Dirilis, Cuma Segede Laptop dan Bisa Colok Powerbank!
» Steam Summer Sale Udah Dimulai! Banyak Game Bagus Lagi Diskon Besar-besaran!
» SpaceX Kembangkan Starlink Mini dengan Harga Lebih Murah, Berpotensi Timbulkan Predatory Price?
» Telkomsat, Anak Perusahaan Telkom Indonesia Umumkan Jadi Reseller Resmi Starlink
» ISP Indonesia Ramai-ramai Banting Harga Dampak Starlink Milik Elon Musk Resmi Masuk ke Indonesia!
Sebelumnya, diskon 40% untuk perangkat keras Starlink dari Rp 7,8 juta menjadi Rp 4,7 juta dibantah sebagai bagian dari predatory pricing. Menurut kuasa hukum Starlink Indonesia, diskon tersebut hanya berlaku sementara waktu.
Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta agar diskon perangkat Starlink ini hanya berlaku sementara agar tidak dianggap sebagai predatory pricing.
"Potensi adanya predatory pricing, dari sisi praktik di kompetisi tentunya predatory pricing ini butuh proses. Jadi, tidak hanya kita bicara orang jual lebih murah, bukan seperti itu konsepnya. Pelaku usaha yang melakukan predatory pricing ini ada beberapa persyaratan untuk bisa disebut sebagai aksi predatory pricing," jelas anggota KPPU, Hilman Punjana.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.