Ubisoft baru-baru ini meminta maaf setelah menggunakan bendera milik kelompok rekonstruksi sejarah Jepang dalam concept art untuk game Assassin’s Creed Shadows tanpa izin. Ubisoft Japan juga mengeluarkan permintaan maaf melalui akun X/Twitter mereka dan mengakui bahwa mereka telah menggunakan bendera tersebut dalam dua karya seni tanpa izin.

『アサシン クリード シャドウズ』に関するお知らせ
公開済であるコンセプトアート2点に、関ケ原古戦場おもてなし連合「関ケ原鉄砲隊」の旗が無断で使用されているとのご指摘を受けております。
団体様には謝罪の機会を頂戴し、受け入れていただきました。…

— Ubisoft Japan (@UBISOFT_JAPAN) July 8, 2024

Baca ini juga :

» Game Nintendo Switch 2 dengan Nama Kode "Gaia" Bocor di Internet, Nintendo Bikin Game Pokemon MMO?
» Game Terbaru ATLUS “Metaphor: ReFantazio” Resmi Rilis Hari Ini! Dapat Skor 94 Review Metacritic!
» Blizzard Sedang Dalam Pengerjaan Buat Bawa Overwatch ke Platform Mobile!
» Republic of Gamers Hadirkan ROG Ally Holiday Deals, Tambah Keseruan Akhir Tahun Bagi Para Gamers
» Unik Banget! User X Ini Ubah Gundam Jadi Karakter Suisei Hololive
» SILENT HILL 2 Remake, Masterpiece Psychological Horror Besutan Konami Sudah Resmi Rilis Hari Ini!
» Tencent Mau Beli Ubisoft?! Akankah IP Besar Si Ubi Lembut Bermigrasi Ke Ranah Mobile Games ?
» Vice President Game Rainbow Six, Cameron Lee Mengundurkan Diri dari Ubisoft

Mereka juga menyatakan telah meminta maaf kepada pemilik bendera, Sekigahara Teppo-tai, sebuah kelompok rekonstruksi sejarah yang terdiri dari relawan yang tampil di depan publik dalam festival dan acara lainnya.

2019年10月27日に鹿児島県の妙円寺詣りの時に撮った写真から切り抜きですがアップさせて頂きます pic.twitter.com/Ccw0g21nHH

— 影山＠関ケ原鉄砲隊 (@matchlock_kage) June 17, 2024

Hal ini disampaikan kepada salah satu anggota terkemuka dari Sekigahara Teppo-tai, pengguna X/Twitter @matchlock_kage, yang memposting foto bendera asli yang diambil pada 27 Oktober 2019, dan menyatakan keprihatinannya atas penggunaan bendera tersebut oleh Ubisoft tanpa izin.

Ubisoft juga berkomitmen untuk memastikan bahwa kesalahan serupa tidak terjadi di masa mendatang dan berusaha untuk menghormati hak-hak pemilik asli setiap elemen yang digunakan dalam karya mereka.