Bagi kalian para milenial mendekati boomer pasti sudah tidak asing deh ya sama game Ragnarok. Game legends yang satu ini jujur udah punya banyak cerita, mulai dari yang main di rumah sampai di warnet ya.
Nah masih dibawah naungan Gravity, jujur sebenarnya awal pertama akan main game ini saya agak bingung kenapa rilis di hape dan kenapa tidak re-release ke PC saja dengan support yang lebih matang.
Baca ini juga :
» Perfect World VNG - Fly With Me, MMORPG Legendaris PC dengan Versi Mobile yang Punya Kualitas Seband
» Review: Dragon Raja SEA
» Aura Kingdom 2
» Review: Rise of Nowlin
» Black Desert Mobile
Tetapi memainkan game ini kurang lebih 2 jam pertama, langsung ada yang click di pikiran. Ya dan jawabannya adalah simpel, mobilitas. Memainkan The Ragnarok di jalan, di kamar sambil rebahan, atau di samping laptop/pc kerjaan jujur cukup oke.
Selain itu The Ragnarok mengikuti struktur game Ragnarok yang klasik dan ini bukan remake atau bagaimana. Ya kurang lebinya remaster dan di re-release ke platform yang berbeda, The Ragnarok masih punya esensi yang sama.
Nostalgia Dengan Gaya Yang Baru
Source: Review KotakGame
The Ragnarok bisa dibilang sebagai port orisinil dari Ragnarok klasik yang kita kenal. Jujur, untuk Ragnarok klasik, memang saya tidak begitu memainkannya begitu lama, ada beberapa tahun bermain saja. Tapi dirasa, versi The Ragnarok untuk mobile ini terasa orisinil dan memiliki identitas yang lama.
Mulai dari spawn di Prontera sampai menyusuri sewer untuk farming dan mission, The Ragnarok jujur memberikan pengalaman gaming yang asik. Belum lagi populasi yang ramai bisa mendukung role play yang lebih oke juga.
Walau memang di sisi lain, populasi yang meledak mengganggu sedikit permainan. Contohnya di Prontera saja FPS hape bisa drop dan kadang mengganggu ketika ingin navigasi yang mana untungnya ada auto pathing/walk disini.