space
PENJUALAN GPU NVIDIA PICU KERICUHAN DI TOKYO, 90% PEMBELI BERBAHASA MANDARIN!
PC
Senin, 10 Feb 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Penjualan kartu grafis terbaru dari Nvidia memicu kekacauan di Tokyo. Sebuah toko elektronik bernama PC Koubou harus meminta maaf setelah ratusan pembeli asal China berbondong-bondong datang untuk mendapatkan chip gaming terbaru, menyebabkan keributan di lingkungan sekitar.

Insiden ini menjadi viral di media sosial Jepang. Sekitar 400 orang berkumpul di distrik perbelanjaan Akihabara pekan lalu dengan harapan mendapatkan seri terbaru GeForce RTX 50 dari Nvidia.

Kepadatan pembeli yang memenuhi trotoar dan memasuki properti di sekitar toko membuat PC Koubou akhirnya membatalkan penjualan. "Kami meminta maaf sedalam-dalamnya atas keributan yang telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi pelanggan kami, masyarakat sekitar, dan pihak terkait," ujar pihak PC Koubou dalam pernyataan resminya.

Menurut Taizo Hashida, direktur di Unitcom, pemilik jaringan PC Koubou, sekitar 90% calon pembeli berbahasa Mandarin. Kartu grafis terbaru Nvidia, yang dirilis pada 30 Januari, menjadi incaran para gamer karena peningkatan signifikan dalam kecepatan pemrosesan dan rendering grafis.

Namun, kartu grafis seri terbaru ini tidak tersedia di China akibat pembatasan ekspor AS terhadap chip komputer canggih. Pembatasan ini bertujuan untuk mencegah negara rival mengakses teknologi mutakhir yang berpotensi mendukung sistem kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan persenjataan.

Sebagai gantinya, gamer di China hanya mendapatkan versi yang lebih lemah dengan komponen AI yang diperlambat secara khusus untuk pasar mereka. Perbedaan ini memicu lonjakan permintaan di Jepang, di mana produk asli Nvidia dapat diperoleh tanpa batasan.

Baca ini juga :

» Skandal Hard Disc Drive Bekas Tambang Kripto Dijual Sebagai Baru, Seagate Angkat Bicara
» ASUS Perkenalkan ROG Astral GeForce RTX 5090 Dhahab “Gold” Edition untuk Pasar Timur Tengah
» Bot Scalper Dominasi Penjualan GPU RTX 50 Founders Edition di Eropa
» ASUS ROG Umumkan ROG Swift OLED PG27UCDM Monitor Gaming OLED 4K 27" Pertama di Dunia!
» DeepSeek Kejutkan Dunia dengan LLM Hemat Biaya, Gunakan Chip Nvidia dan Huawei
» Performa AI DeepSeek Melonjak dengan GPU RTX 50, Klaim Nvidia
» Nvidia Kehilangan Hampir $600 Miliar dalam Kapitalisasi Pasar, Rekor Terburuk dalam Sejarah AS
» Isu Kelangkaan RTX 50 Series, Para PC Gamer Rela Berkemah di Depan Toko Agar Kebagian Stok

Kamis lalu, PC Koubou menjual puluhan unit GeForce RTX, termasuk 10 unit RTX 5090 dan 47 unit RTX 5080, kepada pelanggan yang memenangkan undian. Namun, jumlah peminat yang hadir jauh melebihi ekspektasi.

Rekaman video yang beredar menunjukkan suasana kacau di sekitar toko, dengan ratusan orang berdesakan di trotoar sempit dan meluber ke jalan. Seruan staf untuk membentuk antrean tertib tidak diindahkan, bahkan setidaknya satu orang memanjat pagar taman kanak-kanak di dekat lokasi demi mendapatkan posisi lebih baik. Akibat insiden ini, salah satu papan tanda di taman kanak-kanak tersebut patah.

Melihat situasi yang tidak terkendali, PC Koubou akhirnya membatalkan seluruh proses penjualan.

Fenomena ini menunjukkan betapa besarnya permintaan terhadap kartu grafis Nvidia, terutama di tengah pembatasan ekspor chip ke China. Gil Luria, analis dari D.A. Davidson, mengatakan bahwa pembatasan AS diterapkan karena kartu grafis terbaru memiliki potensi penggunaan dalam pengembangan AI.

"Bagi para gamer sejati, perbedaan antara chip yang tersedia dan yang dibatasi cukup signifikan. Inilah alasan mereka mencari produk tersebut di pasar lain," jelasnya, dikutip dari CNN.

Dengan meningkatnya permintaan global untuk perangkat keras canggih, kejadian di Tokyo ini menjadi cerminan dari persaingan teknologi yang semakin ketat serta dampak kebijakan internasional terhadap pasar konsumen.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close