Activision, selaku publisher franchise Call of Duty, sempat heboh dibawah kontroversi sana-sini selama bertahun-tahun. Namun, untuk pertama kalinya mereka mengakui kalau mereka menggunakan AI untuk membuat artwork di Call of Duty Black Ops 6, lebih spesifiknya di artwork untuk mode game Zombies.
Baca ini juga :» Apple Berencana Mengakuisisi Perplexity Untuk Kembangkan AI di Aplikasi Safari
» Garena Free Fire Diduga Gunakan Desain AI Kreator Lokal Tanpa Izin, Picu Perdebatan Hak Cipta
» Banyak Website Rugi Besar Karena Rangkuman AI Milik Google
» Universal dan Disney Menggugat Midjourney Karena Plagiarisme Secara Terus Menerus
» Perusahaan AI bangkrut karena ketauan memakai 700 orang india, bukan AI
» Masih Banyak Pemuda Indonesia yang Menjadi Penipu AI Di Myanmar
» AI Hidupkan Suara Korban yang Sudah Meninggal: Era Baru di Ruang Sidang?
» ASUS Perluas Komitmen Terhadap AI di COMPUTEX 2025 Lewat Ekosistem Menyeluruh
Alasan mengapa Activision mengakui penggunaan AI karena kebijakan Steam yang meminta agar setiap game yang dirilis di Steam harus menyatakan jika mereka menggunakan AI/LLM saat mengembangkan game mereka.
Sudah dari beberapa bulan yang lalu para pemain BO6 menunjukkan bukti bahwa Activision menggunakan AI, namun hanya hari ini Activision menambahkan deskripsi tambahan di halaman Steam BO6 untuk penggunaan gambar AI di game tersebut.
“Tim kami menggunakan alat generatif AI untuk membantu mengembangkan berbagai aset di dalam game.” Dikutip dari halaman Steam BO6.
Komentar dari gamers di beberapa media sosial menyatakan kekecewaan mereka terhadap Activision, dan sebagian dari komentar tersebut juga menyatakan bahwa hal ini tidak asing bagi Activision, karena banyaknya drama yang terjadi di Activision Blizzard dalam beberapa tahun terakhir, baik soal microtransaction, game kemahalan dan memakan banyak penyimpanan, maupun kasus pelecehan seksual yang terjadi kepada karyawan-karyawan wanita di Activision pada tahun 2021.
Dengan gesitnya penggunaan AI di berbagai industri, terutama kreatif, gamers maupun developer game menjadi waspada dan khawatir tentang kualitas game yang akan datang selanjutnya, terutama dari industri AAA.