



Tren mengubah foto menjadi animasi dengan bantuan AI semakin populer belakangan ini. Namun, di balik keseruannya, terdapat risiko keamanan data yang patut diwaspadai. Pakar keamanan siber dari Kaspersky mengingatkan, meskipun banyak layanan AI terkenal menjamin perlindungan data, tetap saja risiko kebocoran data selalu ada akibat celah teknis atau serangan siber.
Lebih lanjut, Kaspersky menemukan banyak akun layanan AI yang dijual di dark web, berisikan riwayat percakapan pribadi dengan chatbot. Foto pribadi, terutama potret, bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk penipuan identitas di media sosial. Meskipun satu foto saja belum cukup untuk aksi kejahatan, jika dikombinasikan dengan informasi pribadi lainnya, seperti data keuangan atau dokumen penting, risiko penipuan meningkat signifikan.
Baca ini juga :
» Strategi Real-Time Terbaik Dunia Fantasi Sci-Fi yang Epik TOTAL WAR: WARHAMMER 40,000 DIUMUMKAN!
» Cloudflare Ungkap Indonesia Jadi Sumber Serangan DDoS Terbesar Dunia
» Skandal Keselamatan Anak di Roblox: Mengapa Tuntutan Hukum Meningkat dan Rencana Fitur Kencan tuai Kontroversi
» Jangan Sampai Ketinggalan SQUARE ENIX BLACK FRIDAY SALE di PlayStation Store & Steam!
» SQUARE ENIX November Sale Guncang PS Store: Diskon Game Populer Hingga 60%!
» MIMESIS Resmi Akses Awal: Horor Kooperatif yang Mempertaruhkan Kepercayaan Tim Lewat AI
» Lenovo Legion Go 2: Konsol Portabel Monster dengan Layar OLED dan Ekosistem Gaming Lengkap
» Akhir Epik Trilogi Erdrick Tiba! DRAGON QUEST I & II HD-2D Remake Resmi Dirilis
Kaspersky pun membagikan sejumlah tips agar pengguna lebih aman saat memanfaatkan layanan AI:
Kesimpulannya, tren AI memang menarik, tapi selalu utamakan keamanan digital agar data pribadi tidak jatuh ke tangan yang salah.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.