Tren mengubah foto menjadi animasi dengan bantuan AI semakin populer belakangan ini. Namun, di balik keseruannya, terdapat risiko keamanan data yang patut diwaspadai. Pakar keamanan siber dari Kaspersky mengingatkan, meskipun banyak layanan AI terkenal menjamin perlindungan data, tetap saja risiko kebocoran data selalu ada akibat celah teknis atau serangan siber.
Lebih lanjut, Kaspersky menemukan banyak akun layanan AI yang dijual di dark web, berisikan riwayat percakapan pribadi dengan chatbot. Foto pribadi, terutama potret, bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk penipuan identitas di media sosial. Meskipun satu foto saja belum cukup untuk aksi kejahatan, jika dikombinasikan dengan informasi pribadi lainnya, seperti data keuangan atau dokumen penting, risiko penipuan meningkat signifikan.
Baca ini juga :
» Nintendo Switch 2 Akan Dirilis Resmi di Asia Tenggara, Tapi Indonesia Tidak Termasuk?
» Kecerdasan Buatan dalam Game: Pengaruh pada Gameplay dan Pengalaman Pengguna
» Monster Hunter Wilds Cetak Rekor Baru Capcom, Terjual 10 Juta Kopi dalam Satu Bulan
» Bom Review Negatif, Player Tekken 8 Keluhkan Update Season 2 Tidak Balance, Ancam Berhenti Main
» Tencent Luncurkan AI Hunyuan T1, Lebih Cepat dan Akurat dari DeepSeek
» Viral! Influencer China Habiskan Rp 22 Juta Sehari untuk Kencan dengan Robot
» Free Game Hunter Alert! Epic Games Bagi Game Jurassic World Evolution 2 Gratis
» Meski Dilanda Pro Kontra, AC: Shadows Berhasil Capai Satu Juta Pemain Hanya Dalam 15 Jam Sejak Rilis
Kaspersky pun membagikan sejumlah tips agar pengguna lebih aman saat memanfaatkan layanan AI:
Kesimpulannya, tren AI memang menarik, tapi selalu utamakan keamanan digital agar data pribadi tidak jatuh ke tangan yang salah.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.