



Tren mengubah foto menjadi animasi dengan bantuan AI semakin populer belakangan ini. Namun, di balik keseruannya, terdapat risiko keamanan data yang patut diwaspadai. Pakar keamanan siber dari Kaspersky mengingatkan, meskipun banyak layanan AI terkenal menjamin perlindungan data, tetap saja risiko kebocoran data selalu ada akibat celah teknis atau serangan siber.
Lebih lanjut, Kaspersky menemukan banyak akun layanan AI yang dijual di dark web, berisikan riwayat percakapan pribadi dengan chatbot. Foto pribadi, terutama potret, bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk penipuan identitas di media sosial. Meskipun satu foto saja belum cukup untuk aksi kejahatan, jika dikombinasikan dengan informasi pribadi lainnya, seperti data keuangan atau dokumen penting, risiko penipuan meningkat signifikan.
Baca ini juga :
» Lenovo Legion Go 2: Konsol Portabel Monster dengan Layar OLED dan Ekosistem Gaming Lengkap
» Akhir Epik Trilogi Erdrick Tiba! DRAGON QUEST I & II HD-2D Remake Resmi Dirilis
» Ayo Bergabung! Pra-Registrasi Sonic Rumble Dibuka, Raih Chao Buddy Spesial!
» UniPin 'Bangga Main Lokal' di Indonesia Comic Con 2025: Dorong Kolaborasi Game dan Kuliner Nusantara
» Jadwal Beta Resmi! HoYoverse Siap Luncurkan 'Petit Planet,' Game Sim Kehidupan Kosmik Perdananya
» Diskon Halloween SQUARE ENIX Segera Hadir di PlayStation Store!
» Mengungkap Detail Terbaru "Yakuza Kiwami 2: The Majima Saga"
» Soundtrack Epik Towa and the Guardians of the Sacred Tree Sudah Tersedia di Seluruh Dunia!
Kaspersky pun membagikan sejumlah tips agar pengguna lebih aman saat memanfaatkan layanan AI:
Kesimpulannya, tren AI memang menarik, tapi selalu utamakan keamanan digital agar data pribadi tidak jatuh ke tangan yang salah.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.