space
"PENCITRAAN AJA?" CEO TOGE PRODUCTIONS CERITAKAN PENGALAMAN BERTEMU KEMENTERIAN INDONESIA
xboxone
Rabu, 16 Apr 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Industri game di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, baik dari sisi jumlah developer maupun kualitas produk yang dihasilkan. Namun di balik pencapaian yang membanggakan ini, ada cerita yang cukup mengejutkan dari salah satu tokoh penting di industri game lokal. Kris Antoni, CEO dari Toge Productions, baru-baru ini membagikan sebuah pengalaman pribadi yang menyiratkan ketidaknyamanan saat berurusan dengan salah satu kementerian di Indonesia.

Dalam sebuah kesempatan, Kris Antoni mengungkap bahwa dirinya pernah diundang ke sebuah rapat resmi yang diadakan oleh salah satu kementerian. Agenda rapat tersebut sebenarnya bertujuan untuk membahas perkembangan dan masa depan industri game di tanah air. Namun suasana meeting tersebut berubah tak terduga ketika seorang Direktur Jenderal (Dirjen) dari kementerian tersebut meminta hal yang cukup janggal.

Alih-alih membahas strategi konkret atau program nyata yang bisa membantu para developer game lokal, sang Dirjen malah menyarankan para pelaku industri untuk membuat unggahan di media sosial. Postingan tersebut diminta berisi ucapan terima kasih kepada kementerian atas "dukungan" yang telah diberikan. Padahal, seperti yang dijelaskan Kris, belum ada program atau bantuan yang jelas dijalankan.

“Kalian (game developer) bikin post sosmed aja dulu, terima kasih atas dukungan kementerian, programnya nanti nyusul,” ujar sang Dirjen seperti dikutip oleh Kris.

Merasa tidak nyaman dengan permintaan tersebut, Kris Antoni pun memberikan tanggapan yang cukup blak-blakan. Ia menanggapi dengan berkata, “Oh, jadi bapak cuma mau pencitraan aja.” Pernyataan tersebut tentu saja cukup menohok, karena mencerminkan kekecewaan atas praktik yang menurutnya tidak profesional dan hanya berfokus pada citra tanpa substansi.

Akibat dari kejadian ini, Kris mengungkap bahwa dirinya tidak pernah lagi diundang oleh kementerian tersebut untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai industri game. Sebuah konsekuensi yang ia terima dengan tegas, namun juga menjadi refleksi bagaimana komunikasi antara pemerintah dan pelaku industri kreatif masih memiliki banyak tantangan.

Baca ini juga :
» Upaya Perlindungan Digital: Pemerintah Batasi Akses Medsos untuk Remaja Usia 13-16 Tahun
» Strategi Real-Time Terbaik Dunia Fantasi Sci-Fi yang Epik TOTAL WAR: WARHAMMER 40,000 DIUMUMKAN!
» Skandal Keselamatan Anak di Roblox: Mengapa Tuntutan Hukum Meningkat dan Rencana Fitur Kencan tuai Kontroversi
» Jangan Sampai Ketinggalan SQUARE ENIX BLACK FRIDAY SALE di PlayStation Store & Steam!
» Internet Rakyat, Solusi Inovatif 5G FWA untuk Mengatasi Kesenjangan Digital di Indonesia
» Lebih dari 70% Situs Judi Online Ternyata 'Bersembunyi' di Balik Cloudflare?
» Mengejar Ketertinggalan: Pemerintah Targetkan 32% Jaringan 5G Indonesia Tersambung pada 2030
» JLM dan SSU Kerjasama Strategis: Mengamankan Kedaulatan Digital Indonesia Lewat Infrastruktur Kabel Bawah Laut

Nama Toge Productions tentu sudah tak asing lagi di telinga para gamer, baik di Indonesia maupun mancanegara. Studio yang berbasis di Indonesia ini telah sukses melahirkan berbagai judul game yang mendapatkan pengakuan global. Dua game yang paling menonjol adalah Coffee Talk dan A Space For The Unbound. Kedua game ini tidak hanya menarik dari segi gameplay dan visual, tetapi juga membawa narasi yang kuat dan menyentuh, yang menjadi ciri khas karya-karya dari Toge Productions.

Kesuksesan Toge menjadi bukti bahwa developer lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di panggung internasional. Namun agar potensi tersebut terus berkembang, tentu dibutuhkan sinergi yang sehat antara pelaku industri dan pemerintah. Sayangnya, pengalaman seperti yang dialami oleh Kris Antoni menunjukkan masih adanya jurang pemahaman antara apa yang dibutuhkan industri dan pendekatan yang diambil oleh birokrasi.



Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close