Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Krafton, perusahaan game asal Korea Selatan yang dikenal sebagai penerbit PUBG, tengah menghadapi tekanan publik dan masalah internal setelah mengumumkan pergantian kepemimpinan di studio Unknown Worlds Entertainment, serta penundaan rilis Subnautica 2 hingga tahun 2026.
Langkah kontroversial ini memicu spekulasi publik bahwa Krafton berusaha menghindari pembayaran kompensasi sebesar $250 juta kepada para mantan pimpinan Unknown Worlds, termasuk Charlie Cleveland, Max McGuire, dan Ted Gill, yang semuanya telah digantikan dari posisi mereka. Sebagai gantinya, Steve Papoutsis, pimpinan dari studio Striking Distance (anak perusahaan Krafton lainnya), ditunjuk sebagai CEO baru Unknown Worlds.
Situasi menjadi semakin panas ketika para pendiri Unknown Worlds mengajukan gugatan hukum terhadap Krafton. Dalam upaya mengendalikan narasi publik, Krafton mengeluarkan pernyataan resmi yang ditujukan kepada lebih dari 12 juta pemain Subnautica, mengklarifikasi alasan di balik perubahan kepemimpinan tersebut.
Baca ini juga :» inZOI Rilis Cahaya, Kota Tropis yang Penuh Aktivitas Seru di Update Island Getaway
» Tango Gameworks Resmi Jadi Bagian KRAFTON
» Dimohon Untuk Bersabar, Early Access Untuk inZOI Harus Ditunda Sampai Tahun Depan
» Sukses di PC dan Konsol, Krafton Jalin Kerjasama dengan Pocketpair Buat Bawa Palworld ke Mobile!
» Tango Gameworks Dibeli Krafton, Selamat Dari Bubar Total
» Krafton Targetkan Game Subnautica Terbaru Akan Rilis Pada Tahun 2025!
» Pengembang Memberi Petunjuk, Subnautica 3 Akan Segera Diungkap?
» Remaja 17 Tahun Akhiri Hidup, Orang Tua di India Menduga PUBG Mobile Jadi Penyebabnya
Menurut Krafton, perusahaan telah menunjukkan itikad baik dengan mengalokasikan 90% dari kompensasi $250 juta kepada tiga eksekutif tersebut, dengan syarat bahwa mereka tetap aktif dalam pengembangan Subnautica 2. Namun, Krafton mengklaim bahwa para pimpinan lama gagal menunjukkan keterlibatan dan kepemimpinan yang diharapkan, sehingga menyebabkan keterlambatan proyek.
“Subnautica 2 awalnya dijadwalkan rilis Early Access pada awal 2024, namun kini tertunda secara signifikan. Kegagalan ini kami nilai sebagai akibat langsung dari absennya kepemimpinan inti,” tulis Krafton.
Krafton juga menyatakan bahwa mereka telah meminta Charlie Cleveland dan Max McGuire untuk kembali aktif sebagai direktur game dan direktur teknis, namun permintaan tersebut ditolak. Bahkan setelah proyek sebelumnya, Moonbreaker, dianggap gagal, Cleveland disebut lebih memilih fokus pada proyek film pribadi daripada mengembangkan Subnautica 2.
Kondisi ini, menurut Krafton, menyebabkan kekacauan manajemen, kurangnya arah pengembangan, serta minimnya konten dalam versi prototipe saat ini.
Meski berada dalam situasi sulit, Krafton menegaskan bahwa pengembangan Subnautica 2 masih berjalan aktif oleh tim inti yang berdedikasi. Perusahaan juga menyatakan dukungan penuh terhadap tim yang tersisa, serta berkomitmen memberikan kompensasi adil dan merata bagi karyawan Unknown Worlds yang masih terlibat dalam proyek ini.
“Kami percaya bahwa semangat dan dedikasi tim ini menjadi inti dari evolusi Subnautica yang sedang berlangsung. Para penggemar akan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan yang kami buat,” tegas Krafton.
Dengan segala kontroversi yang sedang terjadi, penggemar setia Subnautica kini berharap Krafton bisa menjaga komitmen untuk transparansi, serta memberikan hasil terbaik melalui Subnautica 2 di tahun 2026 mendatang. Perjalanan game survival bawah laut yang unik ini jelas belum berakhir — dan perhatian komunitas kini semakin tertuju pada arah baru yang akan diambil Krafton bersama tim Unknown Worlds.
