
Dengan lebih dari 50 juta pemain di seluruh dunia dan hampir 3 juta pemain di Asia Tenggara sejak rilis resminya Maret lalu, Racing Master langsung tancap gas sebagai game balap mobile yang nggak main-main. Hasil kolaborasi mendalam antara NetEase dan Codemasters ini hadir membawa pengalaman balap realistis dengan visual memukau, handling yang berbobot, dan koleksi mobil impian.
Baca ini juga :
» REVIEW: EGGY PARTY
» Review ZOZ: Final Hour
» Review: Warbound Storm, Game Perang untuk Kamu si Ahli Strategi
» Review: Murderous Pursuits, Game Buat Kamu yang Jago Petak Umpet
» Identity V
Di update terbaru Season 3 Phase 2, Racing Master semakin menguatkan posisinya lewat konten besar, mobil legendaris, dan event kompetitif berskala regional. Tapi apa benar game ini cocok buat semua gamer? Yuk kita bahas secara lengkap

Hal yang paling terasa ketika memainkan Racing Master adalah tidak ada sistem nitro. Yup, nggak ada tombol “boost” buat nutupin kesalahan. Di sini, semua diatur dari kontrol mobil, drifting tajam, dan timing braking yang pas.
Dengan tidak ada nitro di game ini balapan terasa lebih teknikal dan menantang. Sangat cocok buat pemain yang mau belajar balap beneran, bukan sekadar gas-rem-gas.

Game ini juga pakai sistem physics yang base-nya adalah teknologi dari Codemasters. Yang merupakan developer di balik seri F1 dan GRID. Jadi, gak perlu heran kalau mobil terasa lebih berat dan punya karakteristik masing-masing sehingga harus adaptasi di tiap lintasan.
Meski begitu, steering mobil kadang masih terasa terlalu “dibantu” alias auto, dan beberapa tikungan malah lebih cepat ditembus dengan drifting ketimbang racing line yang diperlihatkan. Sederhana tapi mungkin akan membuat penggemar simulasi garis keras sedikit kecewa.

Racing Master benar-benar serius soal koleksi mobil. Terdapat lebih dari 40 brand otomotif top dunia mulai dari Ferrari, Lamborghini, Aston Martin, McLaren, hingga ikon JDM seperti Skyline R32 dan AE86. Semuanya hadir dalam versi digital yang super detil, dari body, lampu, suara mesin, sampai interiornya.
Gak cuma dijadiin koleksi, pemain juga bisa kustomisasi segila mungkin. Mulai dari bodykit racing? Warna neon? Ban semi slick? Atau tuning suspensi dan gear ratio? Semua bisa disesuaikan. Bahkan pemain juga bisa share hasil modif di dalam Studio untuk dilihat dan dipakai juga oleh pemain lain.

Mulai 9 Juli, Season 3 Phase 2 resmi digelar. Hal ini juga menandakan terjadinya salah satu update terbesar sejak game ini rilis.
Pagani Huayra BC '17 hadir sebagai mobil tingkat T0 yang dijuluki “Mobil Dewa”. Diikuti NISSAN Skyline GT-R (R32) '89 yang jadi ikon JDM, dan McLaren 570S Coupe '16 yang gesit dan cocok untuk track teknikal.



Recommended by Kotakgame
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...
Naraka: Bladepoint Musim 18 berlanjut, mister...