



Menjelang peluncuran resmi iPhone 17 pada September 2025, Apple bersama mitra utamanya, Foxconn, tengah mempercepat proses produksi di China. Tekanan waktu yang semakin ketat mendorong Foxconn melakukan langkah agresif dengan meningkatkan insentif bagi para pekerja lini produksi, termasuk tawaran bonus yang nilainya sangat besar.
Di fasilitas utama Foxconn di Zhengzhou, China, perusahaan menawarkan bonus hingga 8.000 Yuan atau sekitar Rp18 juta bagi pekerja yang bertahan selama tiga bulan penuh. Jumlah ini melonjak drastis dibandingkan dengan bonus pada awal Juli lalu yang hanya berada di kisaran 4.500 Yuan. Selain itu, tarif upah per jam juga meningkat signifikan, dari 23,5 Yuan di awal Juli menjadi 28 Yuan pada Agustus 2025.
Peningkatan insentif ini tidak hanya berlaku di Zhengzhou. Fasilitas produksi Foxconn di Shenzhen juga menaikkan upah menjadi 26 Yuan per jam, meski sedikit lebih rendah dibandingkan Zhengzhou. Strategi ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja yang cukup guna memenuhi target produksi iPhone 17 yang harus segera diluncurkan ke pasar global kurang dari dua minggu setelah acara peresmian.
Baca ini juga :
» Sering Typo di iPhone? Ternyata, Bug Keyboard iOS Ini Penyebabnya!
» Steve Jobs Akan Diabadikan Dalam Koin 1 Dolar Spesial
» Apple Akhirnya Rilis Macbook Pro, iPad, dan Vision Pro dengan Chip M5!
» Viral iPhone 17 Pro Max Berubah Warna dari Oranye ke Pink, Kok Bisa?
» Bocoran Rilis Apple Oktober Ini: Dari Mac hingga iPad, Semua Serba M5!
» iPhone Lipat Apple Bakal Meluncur 2026? Ini Dia Prediksinya!
» Gonjang Ganjing Penerus CEO Apple, Siapa Pengganti Tim Cook?
» Apple Sindir Keras Insiden BSOD Windows dalam Iklan Terbarunya
Langkah Foxconn ini dianggap penting mengingat tantangan utama mereka adalah tingginya tingkat perputaran tenaga kerja. Bonus besar yang ditawarkan setara dengan dua bulan gaji pekerja, sehingga diharapkan mampu menjaga stabilitas produksi pada periode paling sibuk menjelang peluncuran perangkat terbaru Apple.
Namun, kebijakan ini juga memunculkan kembali diskusi tentang kondisi kerja di pabrik-pabrik Foxconn. Perusahaan tersebut beberapa kali menjadi sorotan terkait praktik lembur panjang dan tekanan tinggi terhadap pekerja. Meski Apple telah mengumumkan komitmen untuk memperbaiki standar tenaga kerja, langkah peningkatan insentif dalam waktu singkat dianggap sebagai solusi pragmatis untuk menutup kebutuhan produksi ketimbang penyelesaian masalah mendasar.
Di sisi lain, Apple juga mulai memperkuat strategi diversifikasi produksi dengan memperluas basis manufaktur ke India. Untuk pertama kalinya, seluruh lini iPhone 17 diproduksi di lima pabrik mitra di India. Model ini nantinya akan dipasarkan secara lokal sekaligus diekspor, termasuk ke Amerika Serikat, sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap rantai pasok di China.
Meski begitu, Zhengzhou tetap menjadi pusat produksi terbesar. Infrastruktur yang matang, tenaga kerja terampil dalam jumlah besar, serta dukungan logistik membuat kota ini masih menjadi jantung dari produksi iPhone. Dengan kombinasi peningkatan insentif pekerja di China dan ekspansi produksi ke India, Apple berusaha memastikan iPhone 17 hadir tepat waktu dan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar global.
Peluncuran iPhone 17 diperkirakan menjadi salah satu momen penting bagi Apple tahun ini. Dukungan penuh dari Foxconn, baik melalui peningkatan kapasitas produksi maupun strategi insentif besar-besaran, menjadi faktor krusial di balik layar sebelum perangkat tersebut resmi diperkenalkan kepada dunia.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.