Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
TikTok memutuskan untuk menangguhkan sementara fitur Live-nya di Indonesia, sebagai tindakan pencegahan atas meningkatnya kerusuhan yang melanda berbagai wilayah. Perusahaan menyebut penghentian akses sementara ini akan berlaku selama beberapa hari ke depan, dengan tujuan menjaga platform tetap aman dan beradab. Keputusan ini diambil menyusul protes-protes yang meluas, di antaranya di Jakarta, Makassar, hingga Surabaya setelah insiden tragis seorang pengemudi taksi tewas ditabrak oleh polisi saat aksi demonstrasi berlangsung.
Sebagai salah satu platform media sosial paling populer, TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna Indonesia. Fitur Live sendiri menjadi jembatan utama bagi konten kreator dalam membangun komunitas secara real-time. Namun dalam situasi yang penuh ketegangan, platform ini menyadari urgensi intervensi teman secara aktif untuk mencegah potensi eskalasi. TikTok menekankan bahwa mereka akan tetap menindak tegas konten yang melanggar pedoman komunitas, sebuah langkah tambahan untuk memastikan interaksi sosial daring tetap terkendali.
Pembekuan layanan Live adalah bukti nyata tanggung jawab sosial yang coba diemban TikTok. CEO ByteDance, induk TikTok, menyatakan bahwa tindakan ini diambil “dengan niat terbaik” demi keberlangsungan lingkungan digital yang stabil. Langkah restriktif ini bukanlah cerminan dari kebebasan yang terkekang, melainkan bentuk perlindungan pengguna, bahkan jika itu berarti membatasi fitur populer sementara.
Kini, perhatian tertuju pada durasi pembatasan ini. TikTok belum mengumumkan kapan fitur Live akan aktif kembali. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa platform akan mempertahankan pengawasan intensif hingga situasi di lapangan pulih. Keputusan ini juga menjadi preseden penting bagi platform serupa untuk bersikap proaktif dan transparan—jika situasi fisik negara sedang bergejolak, maka dunia maya pun perlu dikendalikan secara bertanggung jawab.
Baca ini juga :
» Teknisi HP Mari Berkumpul! Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Reparasi CPU Ponsel
» TikTok Live Resmi Aktif Lagi di Indonesia, Tapi dengan Aturan Baru Dengan Pengawasan Secara Real-Time
» PBB Mulai Pantau Keadaan Indonesia! Menegaskan Kepada Aparat dan Pemerintah Untuk Menahan Diri
» Driver Ojol Dapat Traktiran dari Netizen ASEAN, Solidaritas Lintas Negara Terasa Nyata
» Jaringan Telkom Putus, Jaringan Starlink Solusinya! “Kota Rusa” Merauke Mendadak Jadi “Kota Starlink”
» Imbas Demo 25 Agustus, Komdigi Memanggil Meta dan Tiktok Karena Sebar Konten “Mengganggu Demokrasi”
» 5G Di Indonesia Hanya Ramai Di Jawa! Kalah Jauh Dengan Persebaran 5G Di Negara Tetangga
» Menkomdigi Minta Roblox Buka Kantor di Indonesia, Kalau Tidak Bisa Diblokir?
Pembekuan fitur Live ini juga memicu refleksi lebih luas: seberapa besar peran platform media sosial dalam stabilitas sosial saat situasi memanas? Bagaimana perusahaan bisa memastikan bahwa alat mereka tidak digunakan untuk memperparah konflik? TikTok menjawab dengan menunda fitur yang bisa digunakan secara instan untuk memobilisasi massa, kebijakan yang mungkin dilihat sebagai tindakan tegas, namun krusial untuk menahan ketegangan.
Ujungnya, fitur Live akan kembali aktif saat keadaan dianggap lebih aman dan terkendali. Perusahaan menyatakan akan terus memantau situasi, sambil memberikan informasi terbaru kepada pengguna. Dalam dunia media sosial, respons semacam ini meneguhkan bahwa keselamatan masyarakat dan integritas platform tetap menjadi prioritas, bahkan di tengah tekanan untuk menjaga engagement dan aktivitas pengguna.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
