space
AWAS! HARGA HP CHINA DIPREDIKSI MEROKET, BOS XIAOMI BERI PERINGATAN KERAS
and
2 Hari yang lalu

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Konsumen yang selama ini mengandalkan smartphone buatan Tiongkok dengan harga terjangkau nampaknya harus bersiap. Di masa depan, kenaikan harga perangkat ini diprediksi tidak terhindarkan, terutama karena lonjakan biaya komponen inti, yakni chip memori.

Salah satu raksasa teknologi asal Negeri Tirai Bambu, Xiaomi, telah secara terbuka menyampaikan peringatan ini. Kenaikan harga chip memori diprediksi akan memicu lonjakan harga smartphone yang signifikan di pasaran global.

Menurut Presiden Xiaomi, Lu Weibing, tekanan biaya yang dihadapi perusahaan pada tahun 2025 mendatang diperkirakan akan jauh lebih berat dibandingkan tahun ini.

Beliau menegaskan bahwa meskipun kenaikan harga ritel merupakan langkah yang harus diambil, hal itu tetap tidak akan cukup untuk menutupi keseluruhan peningkatan drastis dalam biaya produksi.

"Saya memperkirakan tekanannya akan jauh lebih besar tahun depan dibanding tahun ini," ujar Lu Weibing, merujuk pada isu kenaikan biaya chip memori. "Secara keseluruhan, konsumen kemungkinan akan melihat kenaikan yang cukup besar pada harga ritel produk."

Meroketnya harga chip memori secara global didorong oleh dua faktor utama:

  • Ledakan Permintaan AI: Kebutuhan akan chip untuk server kecerdasan buatan (AI) melonjak drastis. Perusahaan teknologi di seluruh dunia berlomba-lomba membangun pusat data baru, memicu permintaan tak tertandingi untuk chip berkapasitas tinggi.
  • Pergeseran Produksi: Produsen chip besar, seperti Samsung, mulai mengalihkan sebagian besar kapasitas produksi mereka ke chip HBM (High Bandwidth Memory) yang lebih canggih untuk kebutuhan AI. Akibatnya, pasokan chip memori standar yang digunakan untuk ponsel menjadi berkurang (menipis).

Dampak dari kenaikan biaya ini sudah mulai dirasakan. Sebagai contoh, salah satu model terbaru Xiaomi, Redmi K90, sempat menuai kritik di kalangan konsumen karena dianggap memiliki harga yang terlalu mahal.


Baca ini juga :
» Pria di Tiongkok Ajukan Cerai Setelah Istri Habiskan Tabungan Keluarga untuk Donasi ke Streamer Pria
» Pemerintah China Aktif Dukung Developer Game Dengan Dana dan Fasilitas Gratis
» Hubungan Bilateral China dan Jepang Memanas, Saham Video Game Turun?
» Tiongkok Buat Aturan Baru Untuk Influencer, Tidak Boleh Bahas Topik Sensitif Tanpa Gelar Atau Pengetahuan Lanj
» Krafton Akan Fokus Jadi Perusahaan AI, Infrastruktur Full AI
» OpenAI Ikut Buat Browser Sendiri, ChatGPT Atlas
» Ternyata, AI Juga Bisa Kena Brainrot!
» Microsoft Umumkan Fitur Copilot Agent di Windows 11, Kerja Tinggal Suruh AI!

Meskipun harus berjuang menghadapi tekanan biaya produksi, kinerja keuangan Xiaomi pada kuartal ketiga (Q3) menunjukkan performa yang cukup kuat:

  • Pendapatan Melonjak: Pendapatan total perusahaan melompat tajam sebesar 22,3% menjadi 113,1 miliar yuan (sekitar Rp243 triliun).
  • Laba Bersih Tinggi: Laba bersih yang disesuaikan (disesuaikan) melonjak 80,9% secara tahunan menjadi 11,3 miliar yuan, bahkan melampaui estimasi pasar.
  • Kontribusi Bisnis Baru: Pertumbuhan ini didukung oleh ekspansi di sektor baru seperti Kendaraan Listrik (EV) dan AI yang menyumbang sekitar 25% dari total pendapatan.

Khusus untuk bisnis EV, pendapatan mencapai 28,3 miliar yuan pada kuartal September, menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dari kuartal-kuartal sebelumnya.

Meski demikian, pengiriman ponsel Xiaomi secara global pada Q3 hanya naik tipis 0,5% secara tahunan, dengan total pengiriman mencapai 43,3 juta unit.



Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close