Seperti kita tahu reboot Tomb Raider yang dimulai dengan perilisan game Tomb Raider (2013) merupakan perubahan ulang dari kisah origin si arkeolog seksi nan badass, Lara Croft. Dan reboot ini dibuat dalam tiga bagian dengan sekuelnya Rise of the Tomb Raider (2015) dan Shadow of the Tomb Raider yang akan dirilis 14 September 2018.

Memang tidak salah sama sekali apabila dibuat dalam tiga bagian. Namun kalau kita mungkin pikir lagi, mengapa sampai harus dibuat dalam trilogi ya kisah origin baru Lara ini? Bukankah Rise of the Tomb Raider sudah terlihat menjelaskan dan menuntaskan semuanya?

Baca ini juga :

» Trailer Reboot Film Tomb Raider Akan Dirilis Dalam Waktu Dekat Ini
» Inilah Adegan Stunt Gila Yang Harus Dilakukan Oleh Alicia Vikander Di Film Tomb Raider
» Proyek Seri Ketiga Dari Reboot Game Tomb Raider Mengalami Hambatan Yang Cukup Signifikan

Menanggapi pertanyaan kita tersebut, beberapa waktu lalu Game Director trilogi game ini, Daniel Chayer-Bison menjelaskan bahwa format trilogi ini dibutuhkan agar tiap-tiap game bisa berfokus pada satu aspek yang ingin ditampilkan dari tumbuh kembang Lara.

Spesifiknya disini, game perdana berfokus pada pengeksplorasian serta pemahaman sosok Lara. Rise, berfokus pada pemahaman Lara sebagai seorang Croft. Dan di game terbarunya nanti, akhirnya game akan berfokus pada pemahaman Lara sebagai seorang penjelajah makam (Tomb Raider).





Kalau dilihat dari alasan yang diberikan, maka ya masuk akal sekali kisah Lara dibuat dalam tiga bagian. Karena kalau dipaksakan, pastinya akan menjadi buruk dan pastinya proyek reboot ini sudah gagal sejak lama. Lagipula toh, terlihat efektif bukan faktanya?

Namun bagaimana pandanganmu dengan alasan yang diberikan ini?

(KotakGame)