Sebagai platform penjualan game PC terbesar di dunia, Steam sudah menjadi wadah utama yang menyatukan banyak gamer di berbagai belahan dunia dalam satu komunitas besar. Dengan berbagai penyempurnaan yang terus diberikan oleh Valve setiap tahunnya, saat ini posisi Steam bisa dibilang sudah sangat kokoh dan tidak lagi rawan dari berbagai serangan atau pembajakan ilegal. Namun tidak semua sistem selalu sempurna, dan pada kasus ini Steam ternyata masih memiliki celah yang memungkinkan para hacker untuk menggunakan eksploitasi baru.
Contohnya seperti yang dilaporkan oleh seorang hacker bernama Moskowsky, dimana dia telah menemukan sebuah bug yang memungkinkan pemain untuk bisa memainkan semua game di Steam secara gratis. Informasi ini cukup berbahaya tentunya jika diketahui oleh publik, dan untuk itu Moskowsky memutuskan untuk melaporkan perkara ini ke pihak Valve.
Baca ini juga :» Valve Umumkan Steam Families! Jadi Bisa Sharing Library Game Sampai dengan 5 Akun Berbeda!
» Steam Spring Sale Udah Dimulai Sampai Dengan Tanggal 21 Maret!
» Riftstorm Umumkan Public Pre-Alpha Playtest! Akses Sudah Tersedia di Steam
» Game Red Alert 3 Turun Harga dari Rp 239.000 jadi Rp 32.000! Bukan Diskon, Tapi Harga Baru!
» Valve Hapus Helldivers 2 Palsu Dari Steam
» Jumlah Pemain Suicide Squad Secara Bersamaan Mengalami Penurunan Signifikan di Steam!
» Kebanyakan Player, Helldivers 2 Batasi Jumlah Pemain Bersamaan Jadi 450 Ribu Biar Server Stabil
» Sadar Ada Kecurangan! Developer Palworld Siapkan Fitur Anti-Cheat
Karena dianggap sangat berjasa, Valve kemudia memberikannya upah sebesar USD 20,000 atau sekitar IDR 300,000,000 juta lebih. Berdasarkan informasi dari HackerOne, bug "game gratis" tersebut mengambil keuntungan dari Steam developer tool. Setelah mendapat akses khusus dengan tool tersebut, nantinya pengguna bisa menggunakan eksploitasi khusus yang memungkinkan mereka untuk mendapat Redeem Key game apapun secara gratis.
Para penggemar game bajakan pasti merasa kecewa, namun disini Moskowsky hanya mengambil langkah paling tepat. Karena selain mencegah kerugian besar bagi pihak Valve dan sekian banyak developer yang merilis gamenya di Steam, dia juga tetap mendapatkan upah tinggi dari upayanya tersebut.
(KotakGame)