Belakangan ini memang para penyedia platform semakin ketat dalam menyaring konten-konten sensual yang masuk ke dalamnya. Sebut saja Steam yang kini sudah menghapuskan ribuan game yang mereka anggap terlalu vulgar. Tidak hanya Steam, Sony juga ikut-ikutan melakukan hal yang sama sampai-sampai developer Senran Kagura harus mengembangkan game-nya lebih lama. Lantas, apa dibalik alasan Sony?

Dilansir dari Wall Street Journal, Sony mengungkapkan alasan mengapa mereka semakin memperketat konten-konten yang sangat vulgar dan sensual. Alasan pertama adalah mereka ingin mengurangi tindakan pelecahan seksual. Mereka mengatakan bahwa Sony ingin mengikuti standard secara global, bukan di negaranya atau di negara tertentu. Sony juga menyebutkan bahwa pihak Sony harus melindungi konten yang dimainkan oleh anak-anak yang mungkin akan mempengaruhi pikiran mereka setelah memainkan suatu game.

Baca ini juga :

» Bentar Lagi Rilis di PC! Ini dia Spesifikasi PC Buat Mainin Ghost of Tsushima: Director's Cut!
» Live Action One Punch Man Akan Dikerjakan Oleh Penulis Rick and Morty
» PS5 Pro is Real! Sony Minta Developer Siapin Game Mereka Termasuk Support Peningkatan Ray-Tracing!
» Sony Takedown Video Bocoran PS5 Pro dari Youtuber Moore's Law Is Dead! Apakah Bocorannya Beneran?
» Kreator Stellar Blade: Video Games Adalah Segalanya Untuk Saya
» Stellar Blade Resmi Selesai Dan Siap Di Distribusikan
» Kim Hyung Tae Berharap Orang-Orang Melihat Stellar Blade Sebagai Game Yang Menyenangkan
» Tidak Akan Ada Microtransaction Di Stellar Blade Setelah Rilis

Regulasi sensor yang diterapkan oleh Sony belakangan ini juga berdampak pada beberapa game seperti Nekopara dan Dead or Alive Xtreme 3 dengan berbagai penyesuaian dan sensor. Dengan berbagai regulasi yang kian ketat dan berubah, apakah berarti masa depan game fanservice di Jepang akan semakin suram? Bagaimana menurut Kotakers nih?

(KotakGame)