Dalam Wawancaranya dengan stasiun televisi 1 NEWS asal Selandia Baru, Pemilik dari valve dan Raksasa dibalik dua game terkenal di dunia Dota 2 dan CS:GO, Gabe Newell mengatakan adanya kemungkinan turnamen terbesar dua game tersebut diadakan di New Selandia Baru yang menjadi tempat tinggalnya tersebut..

Gaben, sapaan informal dari Gabe Newell mengatakan bahwa kemungkinan tersebut adalah sebuah kemungkinan yang realistis, dan menjadi lebih realistis lagi seiring berjalannya waktu. Ia juga menambahkan selama virus Covid-19 terus ada dan bermutasi, kemungkinan untuk diadakannya Turnamen TI Dota 2 dan Turnamen CS: GO di Selandia Baru semakin menjadi pilihan yang tepat.

'Realistic possibility' $48m e-sports tournament could be held in NZ, says gaming tycoon Gabe Newell https://t.co/xG4r31Ap1l pic.twitter.com/Eji727E9Xr

— 1 NEWS (@1NewsNZ) January 19, 2021

Baca ini juga :

» Valve Hapus Helldivers 2 Palsu Dari Steam
» Siapkan Storagemu! Steam Next Fest Akan Di Gelar Malam Ini
» Modder Buktikan Steam Deck Bisa Menyala Tanpa Baterai dan CPU Cooler!
» Steam Hentikan Layanan Untuk Windows 7 dan Windows 8
» Sayonara CSGO, Valve Resmi Tidak Lagi Kembangkan Game Tersebut Per 1 Januari 2024!
» Steam Gak Mau ketinggalan, Punya Fitur Rangkuman dalam setahun Kayak “Spotify Wrapped”!
» Nikmati Yang Terbaik Dari SEGA Bersama Dengan Steam Autumn Sale
» Siapkan Dompetmu, Steam Autumn Sale Akan Hadir Besok!

Gaben beserta keluarga awalnya mengunjungi Selandia Baru hanya untuk berlibur pada awal tahun 2020, namun pandemi Covid-19 telah menghalangi rencana pulang dari Gaben. Setelah beberapa lama, Ia memutuskan untuk memperpanjang kunjungannya dan akhirnya memutuskan untuk menjadi warga Selandia Baru .

Gaben juga mengatakan bahwa Selandia Baru adalah tempat yang sempurna untuk perusahaan pengembang game karena infrastruktur dan talenta warga lokal yang sangat sempurna. Banyak staf dari Valve yang bekerja di kantor pusat di Washington DC mengungkapkan keinginan mereka untuk pindah ke Selandia Baru, namun hal ini masih menjadi persoalan tentatif karena Gaben tidak ingin terburu-buru dalam memutuskan hal penting seperti itu.