Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Lima orang gamer asal California telah menuntut Valve, perusahaan raksasa dibalik Steam, terkait masalah penyalahgunaan kekuatan untuk mencegah adanya kompetisi harga dari game.
Steam, yang merupakan raksasa distributor game ini disinyalir menyalahgunakan kekuatan untuk menentukan harga pasar dan dapat menekan kompetitor untuk mengikuti harga yang telah dipasang oleh steam. Lima orang yang tidak dinamakan ini menuntut Valve dengan klausa hukum Most Favored Nation , dimana Steam dianggap mementingkan sebuah negara atau daerah, dan daerah lain harus mengikuti negara tersebut.
Lima orang gamer tersebut Melalui Firma hukum asal Amerika, Vorys, Sater, Seymour and Pease LLP. Firma hukum tersebut mengatakan bahwa klausa ini membuat harga dari game PC tetap tinggi di platform lain, seperti Epic Game Store dan Microsoft Store..
Dalam tuntutan ini, Firma Hukum tersebut meminjam pernyataan dari Tim Sweeney, CEO dari Epic Games pada tahun 2019, dimana Sweeney mengatakan bahwa Steam dan Valve memiliki kekuatan Veto dari harga pasar game. Sampai saat ini masih belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak firma hukum, maupun dari pihak Steam.