space
LIMA ORANG GAMER MENUNTUT VALVE TERKAIT MONOPOLI HARGA PASAR GAME
Pop
Minggu, 31 Jan 2021

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Lima orang gamer asal California telah menuntut Valve, perusahaan raksasa dibalik Steam, terkait masalah penyalahgunaan kekuatan untuk mencegah adanya kompetisi harga dari game.

Steam, yang merupakan raksasa distributor game ini disinyalir menyalahgunakan kekuatan untuk menentukan harga pasar dan dapat menekan kompetitor untuk mengikuti harga yang telah dipasang oleh steam. Lima orang yang tidak dinamakan ini menuntut Valve dengan klausa hukum Most Favored Nation , dimana Steam dianggap mementingkan sebuah negara atau daerah, dan daerah lain harus mengikuti negara tersebut.

Baca ini juga :
» Game Hybrid RPG Dari Indonesia Fractals of Destiny Telah Hadir Di Steam
» Game Content Warning Berhasil Raih 6 Juta Download di Steam Hanya Dalam 24 Jam!
» HYBE IM Resmi Luncurkan ASTRA: Knights of Veda secara Global
» Valve Umumkan Steam Families! Jadi Bisa Sharing Library Game Sampai dengan 5 Akun Berbeda!
» Steam Spring Sale Udah Dimulai Sampai Dengan Tanggal 21 Maret!
» Riftstorm Umumkan Public Pre-Alpha Playtest! Akses Sudah Tersedia di Steam
» Game Red Alert 3 Turun Harga dari Rp 239.000 jadi Rp 32.000! Bukan Diskon, Tapi Harga Baru!
» Valve Hapus Helldivers 2 Palsu Dari Steam
Lima orang gamer tersebut Melalui Firma hukum asal Amerika, Vorys, Sater, Seymour and Pease LLP. Firma hukum tersebut mengatakan bahwa klausa ini membuat harga dari game PC tetap tinggi di platform lain, seperti Epic Game Store dan Microsoft Store..

Dalam tuntutan ini, Firma Hukum tersebut meminjam pernyataan dari Tim Sweeney, CEO dari Epic Games pada tahun 2019, dimana Sweeney mengatakan bahwa Steam dan Valve memiliki kekuatan Veto dari harga pasar game. Sampai saat ini masih belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak firma hukum, maupun dari pihak Steam.

Sumber: Euro Gamer

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close