CD Projekt Red tampaknya sedang mengalami banyak masalah di 2021. Setelah game Cyberpunk 2077 dihujat habis-habisan, karena mendapatkan banyak bug, kini mereka tertimpa lagi dengan masalah yang berbeda. Baru saja, CD Projekt Red mengunggah status di media sosial yang menyatakan bahwa mereka menjadi korban cyber attack dari orang yang tidak dikenal. Tidak segan, surat ancaman yang diberikan oleh anonim pun turut disertakan bersamaan dengan pengumumannya.

Baca ini juga :

» CD Projekt Red Kerahkan 400 Karyawan untuk Pengembangan The Witcher 4
» CD Projekt RED: Kita Tidak Bisa Melihat Tempat Microtransaction Untuk Game Single-Player
» ASUS Hadirkan Ultrabook Ringan dan Tipis Baru di Indonesia! Bisa Main Cyberpunk 2077
» Biaya Pengembangan dan Promosi Cyberpunk 2077: Phantom Liberty Mencapai 80 Juta USD
» Cyberpunk 2077 Sudah Melewati Performa Penjualan dari Game CD Projekt Red Satunya Lagi, The Witcher 3
» CD Projekt Umumkan Proyek Live-Action Cyberpunk 2077
» Cyberpunk 2077 Akan Mengeluarkan Game Of The Year Edition
» Berbeda dengan Gamenya, Anime Cyberpunk 2077: Edgerunners Justru Sukses

Dalam surat yang ditampilkan oleh CD Projekt Red, perusahaan menjelaskan bahwa anonim telah melanggar sistem, mengumpulkan berkas-berkas perusahaan, dan kini mengancam akan membocorkan konten maupun kode-kode milik perusahaan ke jurnalis game. CD Projekt Red masih berusaha untuk memulihkan data-data dan perangkatnya yang telah dienkripsi oleh serangan tersebut.

Important Update pic.twitter.com/PCEuhAJosR

— CD PROJEKT RED (@CDPROJEKTRED) February 9, 2021

Selain itu, anonim juga mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan akses ke semua dokumen CD Projekt Red yang berkaitan dengan keperluan accounting, administrasi, legal, SDM, hubungan investor, dan lain-lainnya. Tidak lupa dalam surat ancamannya, anonim menuntut jika tidak mencapai kesepakatan, akan membuat para investor kehilangan minat untuk berkolaborasi dan menanam saham dengan CD Projekt Red.

CD Projekt Red menyatakan tidak akan menyerah pada tuntutan dan negosiasi dengan anonim. Untuk saat ini, perusahaan masih menghubungi pihak-pihak yang besar kemungkinan terpengaruh dengan ancaman tersebut. Tidak ketinggalan, mereka pantang menyerah hingga menghubungi penegak hukum, spesialis IT, dan President of the Personal Data Protection Office untuk menginvestigasi serangan siber yang dialaminya.