Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Lewat penayangan resmi Arc Entertainment District pada hari minggu kemarin, Season kedua dari Demon Slayer A.K.A Kimetsu no Yaiba kembali menjadi salah satu topik trending di Internet dan berbagai sosial media. Banyak yang memuji aspek-aspek yang diberikan oleh Studio animasi Ufotable. Ironisnya, pembuka dari salah satu Arc cerita paling ditunggu para fans tersebut juga turut mendapat respon negatif untuk alasan yang berbeda.
Sejatinya, Arc cerita Entertainment Distric sendiri berlatar di daerah "red zone" alias rumah bordil/prostitusi fiksi dalam manga atau animenya. Topik yang diangkat memang sudah cukup membuat kontroversi sehingga Arc cerita yang awalnya bernama "Red Light District" diubah namanya oleh pihak dibalik produksi animenya.
Targetnya kali ini adalah karakter sentral dari animenya, Tengen Uzui yang merupakan salah satu anggota Hashira. Karakter Uzui sendiri baru menampilkan aksinya lewat Arc Entertainment District, serta digambarkan mempunyai 3 istri alias Poligami. Fakta mengenai Uzui melakukan Poligami lah yang membuat Netizen sangat marah dan melakukan protes kepada studio dan tim produksi anime Demon Slayer.
Seorang user twitter meluapkan kemarahannya dengan menuduh tim produksi animenya sebagai Misoginis atau membenci wanita secara keseluruhan. Ia berkata "Saya ingin muntah setelah mengetahui bahwa karakter Tengen Uzui melakukan poligami dengan 3 istri. Apakah tim produksi animenya ingin mempromosikan diskriminasi terhadap wanita? Saya tak dapat berhenti berpikir jika mereka sengaja ingin mengusik kelompok Feminis. Ini sebenarnya adalah protes dari saya". Sebelum membuat masalah yang lebih besar, user twitter tersebut telah menghapus cuitan statusnya beberapa jam kemudian.