Indonesia memang kalah dalam ajang SEA Games 2021 Hanoi pada cabang Mobile Legends. Indonesia sendiri harus mengakui keunggulan Filipina dengan skor 3-1. Namun, dibalik kekalahan tersebut ternyata netizen serta para pengamat Mobile Legends Indonesia masih belum terima akan kekalahan tersebut karena Filipina terlalu banyak melakukan pause serta membuat pertandingan menjadi berubah. Hal ini sendiri juga membuat komite SEA Games Indonesia melakukan banding dan sempat menunda seremoni hingga 2 jam.

Menurut Mas Ibnu Riza, mereka sempat melakukan banding yang dinamakan “Technical Objection” setelah pertandingan Indonesia melawan Filipina selesai. Mas Ibnu Riza sendiri menjelaskan bahwa Technical Objection yakni sebuah banding dan pada banding itu bisa dikatakan Indonesia melakukan aduan mengenai pause dari Filipina yang terlalu banyak.

View this post on Instagram

A post shared by Game MLBB Mobile Legends ML (@emak_moba)

Baca ini juga :

» Peripheral Razer Gratis Buat Kamu Yang Bagiin Pengalaman Gacha Terampas Kamu!
» [VIDEO]Montage Indah serta Momen Tak Terduga! 7 Momen Keren yang Terjadi di MSC 2022!
» Semakin Populer! Inilah Bocoran Region Peserta M World Championship, Ada China?
» Mengerikan! Akun YouTube Windah Basudara diserang Hengker Berkelas!
» Sebuah Irama dan Sensasi Baru dari Game Battle Royale! Review Farlight 84
» Spam Marksman di Ranked, Alberttt akan Ganti Role jadi Goldlaner di MPL Indonesia Season 10?
» Gagal di MSC 2022, R7 Jadikan Caci Makian dari Netizen Sebagai Motivasi untuk Kedepannya!
» Dukung Tim Indonesia untuk Juara! SEA Grand Final REALME LEAGUE Akhir Pekan Ini

Namun, aduan itu nampaknya tidak berbuah manis untuk Indonesia. Seremoni tetap dilanjutkan walaupun tertunda hingga dua jam lamanya. Indonesia sendiri harus puas kembali membawa pulang medali perak setelah pada SEA Games 2019, Garuda Indonesia juga membawa pulang medali perak setelah kalah dari Filipina juga.

Selain berita utama pada artikel ini, Kru KotGa juga punya pembahasan menarik yang bisa kamu tonton pada video di bawah ini.