NYOBAIN DEMO ANTHEM, SPEKTAKULER!
Rabu, 06 Feb 2019
Anthem pertama kali diumumkan oleh Electronic Arts pada perhelatan acara E3 2017. Anthem menjadi intellectual property (IP) baru miliknya yang dikembangkan oleh BioWare berjudul Anthem yang telah mendapatkan respon positif. Tidak hanya mengusung kualitas grafis dan desain open-world yang luar biasa, tapi game ini juga menawarkan mekanisme gameplay yang inovatif.
Mulai tangggal 25 hingga 27 Januari kemarin, EA resmi mengadakan VIP Demo untuk para gamer yang sudah melakukan pre-order game tersebut. Sayangnya, demo tersebut terbilang cukup "kacau" dengan berbagai bug yang menjengkelkan. Paling parah, para gamer menghadapi infinity loading screen ketika selesai melakukan matchmaking untuk menjalani sebuah misi. Cara mengatasinya, kru KotGa harus exit paksa Anthem dan melanjutkan game tersebut melalui menu awal baru bisa memasuki kembali game tersebut. Sangat menjengkelkan dan mengganggu.
Berselang seminggu setelah VIP Demo, akhirnya semua gamer bisa memainkan Anthem secara cuma-cuma melalui Open Demo pada tanggal 2 hingga 4 Februari kemarin. Hasilnya cukup mengejutkan dimana BioWare sudah mengatasi berbagai major bug yang cukup menganggu.
Sepertinya sudah cukup membahas berbagai bug yang menjengkelkan di Anthem, di bawah kru KotGa akan menjelaskan berbagai fitur dan detail mekanisme gameplay yang ditawarkan oleh Anthem.
Mekanisme gameplay
Anthem sendiri merupakan game yang berfokus pada konten multiplayer, disamping juga ada jalan cerita yang ditawarkan. Pemain dapat berkelompok empat pemain lainnya untuk menjelajahi sebuah dunia yang penuh misteri dan membawa keempat pemain tersebut untuk merasakan tantangan bersama-sama. Mulai dari mode story, menjalankan trial ataupun hanya sekedar menjelajahi dunianya. Dalam game ini, setiap pemain akan menjadi seorang Freelancer yang dapat menggunakan kostum exosuit bernama Javelin yang memiliki kekuatan super.
Baca ini juga :
Ya, kru KotGa berani bilang bahwa Anthem cukup berhasil melakukan porting Anthem di PC dengan optimisasi yang cukup baik. Kru KotGa telah memainkan Anthem menggunakan dua sistem yang berbeda, mulai dari high-end dan juga mid-end. Berikut spesifikasi yang kru KotGa gunakan:
Anthem sendiri merupakan game yang dikembangkan menggunakan Frostbite Engine. Menyuguhkan kualitas grafis yang fantastis dengan dunia open-world yang cukup luas dan mendetail, kru rasa framerate yang didapatkan dengan kedua spesifikasi di atas sudah cukup baik.
Javelin
Untuk sesi demo dan awal perilisan nanti, setidaknya bakal ada 4 Javelin yang bisa digunakan para pemain nantiya. Ranger yang bisa berapdatasi dengan berbagai situasi. Colossus yang memiliki sifat "tanker" dengan defense yang kuat dan damage yang besar namun lambat. Interceptor yang memiliki serangan melee serta gerakan yang cepat namun terbilang empuk. Hingga Storm yang memiliki serangan seperti magic yang handal dalam serangan jarak jauh. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan gaya bermain.
Mulai tangggal 25 hingga 27 Januari kemarin, EA resmi mengadakan VIP Demo untuk para gamer yang sudah melakukan pre-order game tersebut. Sayangnya, demo tersebut terbilang cukup "kacau" dengan berbagai bug yang menjengkelkan. Paling parah, para gamer menghadapi infinity loading screen ketika selesai melakukan matchmaking untuk menjalani sebuah misi. Cara mengatasinya, kru KotGa harus exit paksa Anthem dan melanjutkan game tersebut melalui menu awal baru bisa memasuki kembali game tersebut. Sangat menjengkelkan dan mengganggu.
Berselang seminggu setelah VIP Demo, akhirnya semua gamer bisa memainkan Anthem secara cuma-cuma melalui Open Demo pada tanggal 2 hingga 4 Februari kemarin. Hasilnya cukup mengejutkan dimana BioWare sudah mengatasi berbagai major bug yang cukup menganggu.
Sepertinya sudah cukup membahas berbagai bug yang menjengkelkan di Anthem, di bawah kru KotGa akan menjelaskan berbagai fitur dan detail mekanisme gameplay yang ditawarkan oleh Anthem.
Mekanisme gameplay
Anthem sendiri merupakan game yang berfokus pada konten multiplayer, disamping juga ada jalan cerita yang ditawarkan. Pemain dapat berkelompok empat pemain lainnya untuk menjelajahi sebuah dunia yang penuh misteri dan membawa keempat pemain tersebut untuk merasakan tantangan bersama-sama. Mulai dari mode story, menjalankan trial ataupun hanya sekedar menjelajahi dunianya. Dalam game ini, setiap pemain akan menjadi seorang Freelancer yang dapat menggunakan kostum exosuit bernama Javelin yang memiliki kekuatan super.
Baca ini juga :
» Review EA Sports FC 25Porting PC yang cukup baik>
» Apex Legends Mobile Dirilis, Ketahui Tips & Trik Mencapai Rank Apex Predator!
» Katanya Saingan Tapi Kok Bedanya Jauh Banget Gini! Perbandingan Efootball vs FIFA 22!
» [SPECIAL] Black, dan Kenapa Gamenya Masih Jadi Seri FPS Terbaik di Era PS2!
» Rekap E3 2019, Inilah Kumpulan Game Terbaik yang Wajib Kamu Nantikan
» Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Crysis?
» Siapkan Tabungan, Inilah 10 Game Raksasa yang Wajib Kamu Nantikan di 2019
» [SPECIAL] 10 Game Raksasa Terbaik dari Ajang E3 2018
Ya, kru KotGa berani bilang bahwa Anthem cukup berhasil melakukan porting Anthem di PC dengan optimisasi yang cukup baik. Kru KotGa telah memainkan Anthem menggunakan dua sistem yang berbeda, mulai dari high-end dan juga mid-end. Berikut spesifikasi yang kru KotGa gunakan:
- Prosesor: Ryzen 7 2700X Default
- RAM: 16GB DDR4 @3200MHz
- GPU: ASUS ROG Strix Radeon RX Vega 56 8GB
- FPS yang didapatkan: 1080p Ultra setting - 58 sampai dengan 72 FPS
- Prosesor: Ryzen 5 1600 Default
- RAM: 16GB DDR4 @3200MHz
- GPU: NVIDIA GeForce GTX 1060 6GB
- FPS yang didapatkan: 1080p High setting - 45 sampai dengan 62 FPS
Anthem sendiri merupakan game yang dikembangkan menggunakan Frostbite Engine. Menyuguhkan kualitas grafis yang fantastis dengan dunia open-world yang cukup luas dan mendetail, kru rasa framerate yang didapatkan dengan kedua spesifikasi di atas sudah cukup baik.
Javelin
Untuk sesi demo dan awal perilisan nanti, setidaknya bakal ada 4 Javelin yang bisa digunakan para pemain nantiya. Ranger yang bisa berapdatasi dengan berbagai situasi. Colossus yang memiliki sifat "tanker" dengan defense yang kuat dan damage yang besar namun lambat. Interceptor yang memiliki serangan melee serta gerakan yang cepat namun terbilang empuk. Hingga Storm yang memiliki serangan seperti magic yang handal dalam serangan jarak jauh. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan gaya bermain.
BACA JUGA BERITA INI