Cara yang satu ini mungkin hanya berlaku bagi kamu gamer laptop gaming sebagai perangkat gaming. Biasanya, secara default sebuah laptop akan mengaktifkan "Power Saver" pada pengaturan power plan demi penggunaan baterai yang lebih irit. Makanya, kebanyakan orang merekomendasikan ketika memainkan game di laptop harus sambil charging. Padahal, tanpa charging juga bisa dan hanya perlu mengaktifkan "High Performance" melalui menu Power Plan di Windows.
4. Turunkan settingan grafis in-game
Cara yang satu ini emang agak konyol, ya tapi emang harus dilakukan bagi kamu yang ingin memainkan game namun terkendala oleh spesifikasi PC yang kurang mumpuni. Pilihan kualitas grafis "low" memang diberikan oleh para developer agar pengguna dengan PC berspesifikasi kurang memadai tetap bisa memainkan game yang mereka rilis. Tapi tenang aja, beberapa game dengan grafis fantastis meski sudah menggunakan setting low, tetap menyuguhkan kualitas grafis yang tetap fantastis kok.
5. Overclock
Menggunakan cara yang satu ini sepertinya sudah memasuki ranah yang rada ekstrim nih Kotakers. Mungkin beberapa dari kamu tidak berani menggunakan cara ini, tetapi cara ini bisa dibilang adalah cara yang ampuh. Beberapa komponen yang umumnya di overlock adalah kartu grafis, prosesro, ataupun RAM yang cukup memberikan dampak pada performa bermain game.
Nah, untuk meng-overlock komponen tersebut juga berbeda-beda. Misalnya kartu grafis yang bisa di overlock menggunakan MSI Afterburner. Untuk prosesor dan RAM memiliki cara-cara yang berbeda, tergantung platform yang digunakan. AMD atau Intel? Generasi ke berapa? Chipset apa? Emang ribet, tapi jika berhasil dinaikan sedikit, maka performanya akan cukup berdampak.
Nah, itu beberapa tips untuk kamu yang menggunakan PC yang biasa saja tau bahkan PC "kentang", agar setidaknya kamu bisa memainkan game berat yang diinginkan dengan lebih lancar dibanding sebelumnya. Meski tidak signifikan, setidaknya lumayan sambil kamu menabung untuk meng-updgrade PC.
Taufik Hidayat
