space
SUKA DUKA SELAMA MEMAINKAN CROSSFIRE NEXT GENERATION
-
Rabu, 18 Jul 2018

Ditengah perkembangan tren game berbasis Battle Royale yang semakin marak dalam industri video game, banyak kalangan gamer ternyata lebih memilih game kompetitif dari genre FPS dan MOBA untuk mengisi waktu luang mereka. Kedua genre yang sudah mewarnai kompetisi eSports internasional ini memang patut dipertahankan eksistensinya, apalagi tidak semua gamer veteran maupun pendatang baru dapat beradaptasi dengan trean yang sudah marak. Jika melihat scene game kompetitif di Indonesia, sepertinya mayotitas gamer masih menjadikan FPS sebagai genre terfavorit.

Mulai dari hanya untuk sekedar bersenang-senang hingga kebutuhan akan diadakannya kompetisi, genre FPS seolah membuka jendela yang luas bagi banyak gamer untuk mengeksploitas genre ini. Salah satu game FPS terbaru yang menarik perhatian hadir dari LYTO, dimana mereka belum lama ini resmi merilis Crossfire Next Generation. Dirilis sebagai suksesor dari seri original Crossfire, game ini sudah dirilis di lebih dari 80 negara dan berhasil mencatat hingga ratusan juta pemain terdaftar. Mekanisme gameplay dan fitur yang ditawarkan juga mengalami perombakan signifikan, menjadikan game ini sebagai seri Crossfire terbaik yang pernah dirilis.

Baca ini juga :
» Tembak-Tembakkan Dulu Bos! Deretan Game FPS Yang Wajib Kalian Pantau Di Tahun 2022!
» Jago Main Tembak-Tembakan? Ini Dia 7 Game Shooter PC Terbaik di Indonesia 2021!
» Battlefield 2042
» Hindari 7 Kesalahan Ini Biar Kamu Makin Jago Main Game FPS dan TPS!
» One Shoot One Kill! 7 AWP Man Terbaik di Dunia Esports!
» Sausage Man
» Bikin Kangen Pas Masih Jadi Bocil! Game Nostalgia Masa Kejayaan Warnet Indonesia
» Langsung Jadi Bang Jago, Mengenal Merk dan Tipe Mouse yang Digunakan Pro Player FPS Dunia

Setelah memainkan gamenya selama dua minggu terakhir, Kru KotGa sudah merasakan momen bermain yang dipenuhi banyak persaingan dan tidak lepas dari bumbu konflik. Pertama, mungkin ada baiknya untuk membahas kesan positif yang didapat. Saat pertama kali terjun dalam Crossfire Next Generation, Kru KotGa masih mendapatkan sensasi yang sama saat pertama kali memainkan seri original Crossfire. Disini kamu akan memulai career dari level kelas bawah dan berusaha untuk menunjukkan kemampuan terbaik di setiap pertandingan. Karena ada banyak server dan room yang bisa diakses, kamu akan mendapatkan banyak variasi mode permainan yang bisa diesksplor untuk mengasah kemampuan.

Ada juga beberapa room pribadi yang terbuka untuk publik, tapi semua pemain yang bergabung di dalamnya memiliki senjata kelas atas. Karena Crossfire Next Generation tersedia secara gratis, kamu tentunya harus rela menginvestasikan sedikit uang untuk mendapatkan persenjataan yang lebih kuat. Tidak peduli apakah kamu pemain handal dalam game FPS atau tidak, Crossfire Next Generation akan menuntut setiap pemain untuk kembali beradaptasi dari awal dengan tempo permainan yang lebih strategis. Strategis disini maksudnya adalah membaca posisi lawan dan berkoordinasi dengan tim sebaik mungkin.

Hal ini penting karena Crossfire Next Generation masih dipenuhi dengan banyak pemain dibawah umur yang hanya berfokus untuk mendapatkan kill, sehingga semua tips basic yang krusial dihiraukan begitu saja. Jumlah pemain yang aktif sendiri juga membuka kesempatan bagi kamu untuk mendapatkan rekan bermain sekaligus lawan yang tangguh, walaupun ada kalanya pasti ada banyak pemain toxic lain yang sulit untuk berada dalam satu room dengan pemain berpangkat rendah. Ada satu momen dimana Kru KotGa memainkan mode sniper dan tidak berhasil mendapat banyak kill. Walaupun tidak bermain begitu buruk, Kru KotGa tiba-tiba saja dikeluarkan dari room lewat sistem ban berdasarkan vote member tim.

Walaupun sedikit menjengkelkan, setidaknya kamu bisa menguji skill sekaligus kesabaran dalam menghadapi berbagai match lainnya yang lebih menantang. Akan lebih baik juga tentunya jika kamu tidak terlena membeli senjata kelas atas dan lebih berfokus untuk mengasah kemampuan. Selain dari dalam gamenya sendiri, kesan positif yang bisa didapat dari Crossfire Next Generation sendiri adalah basis komunitas yang aktif. Dengan komunitas yang dipenuhi dengan pemain aktif yang aktif memberikan dukungan, eksistensi Crossfire Next Generation pasti akan semakin diterima oleh gamer tanah air.

Beralih ke kesan pahit, untuk yang satu ini Kru KotGa hanya memiliki dua permasalahan utama, yaitu mekanisme gameplay lawas dan dominasi pemain toxic dibawah umur. Untuk mekanisme gameplay, sayangnya Crossfire Next Generation tidak jauh berbeda dengan seri originalnya dan masih terasa kaku untuk bersaing dengan game FPS modern. Lebih menjengkelkan lagi, pemain toxic yang terus melakukan ban anggota seringkali memicu konflik tidak berkesudahan. Mengamati banyaknya pemain dibawah umur yang tidak kenal tanggung jawab, Kru KotGa merasa kalau fitur ini sebaiknya dihilangkan saja.

Terlepas dari suka dan duka yang Kru KotGa rasakan ini, Crossfire Next Generation masih menawarkan sensasi bermain game FPS yang sudah lama dirindukan dan berhasil mempertahankan basis komunitas dengan baik.

(KotakGame)

BACA JUGA BERITA INI
close