MAIN GAME MOBILE RPG DI ANDROID LEBIH ASYIK PAKE EMULATOR?
-
Rabu, 29 Aug 2018
Tidak bisa dipungkiri lagi, sekitar tahun 2000an, sepertinya perangkat untuk gaming hanya diramaikan dengan PC ataupun konsol yang sangat mendominasi dengan banyak rental yang tersebar dimana-mana. Seiring perkembangan waktu, tentunya para gamer juga menuntut mobilitas dan kebetulan perkembangan teknologi smartphone sangatlah cepat dari tahun ke tahun.
Hal itulah yang membuat belakangan ini, game-game untuk perangkat mobile semakin menjamur. Alasan utamnya adalah dengan semakin banyak gamer yang menjadikan smartphone sebagai perangkat utama, terutama di Indonesia.
Disamping game-game mobile bergenre MOBA dan battle-royale serta diantara banyak genre game mobile yang ditawarkan, salah satu yang paling banyak tersebar adalah genre action dan RPG. Sebut saja beberapa judul populer seperti Fate /Grand Order, Seven Knights, Granblue Fantasy, Girl's Frontline, Honkai Impact 3, Azur Lane, King's Raid, serta beberapa judul ternama lainnya yang tak mungkin kru KotGa sebutkan satu-satu adalah bukti kesuksesan game action dan RPG.
Tapi, yang namanya game action atau RPG dimanapun pasti membutuhkan waktu "grinding" yang amat sangat lama untuk memperoleh kekuatan yang sempurna. Apalagi, bagi kamu yang bersikeras menjadi pemain free-to-play tanpa Top Up. Tentunya tenaga dan sumber daya smartphone terkuras habis. Maka dari itu, sudah cukup banyak gamer yang memainkan game action dan RPG menggunakan emulator Android untuk beberapa alasan. Diantaranya:
1. Semakin ringan, banyak pilihan Sangat berbeda ketika emulator Android muncul ke permukaan, saat itu hanya ada satu emulator yang paling digandrungi, yaitu Bluestack. Tapi saat ini, sudah ada lebih banyak emulator Android yang bisa dipilih para gamer. Mulai dari yang paling berat dengan segudang fitur, hingga yang paling ringan.
Berbeda ketika memainkan game AAA yang membutuh spesifikasi tinggi, untuk menjalankan dan memainkan sebuah game Android di emulator tidak membutuh spesifikasi yang tinggi. Bahkan, dengan GPU discrete di sebuah laptop low-end saja sudah cukup.
2. Tidak perlu memikirkan daya tahan Ya, grinding di game RPG bisa jadi sangat membosankan, terutama jika kamu memiliki smartphone yang kurang memadai atau baterai yang terbilang boros, dikit-dikit harus nge-charge smartphone. Kalau dimainkan sambil charge cukup bahaya. Solusinya? Menggunakan emulator. Para gamer tidak perlu khawatir mengenai tenaga baterai dan performa yang ditawarkan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan ketika menggunakan emulator juga jadi lebih mudah. Seperti melakukan re-roll ataupun mengadakan live-stream. Karena cukup banyak aplikasi pendukung di PC yang bisa kamu dapatkan di internet.
3. Legalitas Mungkin, jika dibandingkan dengan emulator game konsol yang masih "rancu" akan legalitasnya, emulator Android bisa dibilang legal karena Android adalah sistem operasi open-source yang bisa dikembangkan siapapun. Maka dari itu, saat ini sudah banyak emulator Android tersebar di dunia maya.
Untuk urusan game-nya sendiri, memang ada beberapa developer yang melarang penggunaan emulator, terutama bagi game kompetitif shooter ataupun battle-royale. Rata-rata semua developer game dengan genre tersebut benar-benar melarang keras penggunaan emulator karena sangat tidak fair-play dengan pemain lainnya yang menggunakan smartphone.
Tapi untuk game bergenre action atau RPG, sudah cukup banyak developer yang memperbolehkan penggunaan emulator. Sebut saja developer game King's Riad - Vespa yang bahkan mengizinkan pemainnya menggunakan macro. Alasannya? Karena mereka sadar betul bahwa game besutannya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk grinding sana-sini.
Baca ini juga :
Apakah kamu salah satu gamer mobile yang lebih asyik menggunakan emulator Android ketimbang smartphone?
(KotakGame)
Hal itulah yang membuat belakangan ini, game-game untuk perangkat mobile semakin menjamur. Alasan utamnya adalah dengan semakin banyak gamer yang menjadikan smartphone sebagai perangkat utama, terutama di Indonesia.
Disamping game-game mobile bergenre MOBA dan battle-royale serta diantara banyak genre game mobile yang ditawarkan, salah satu yang paling banyak tersebar adalah genre action dan RPG. Sebut saja beberapa judul populer seperti Fate /Grand Order, Seven Knights, Granblue Fantasy, Girl's Frontline, Honkai Impact 3, Azur Lane, King's Raid, serta beberapa judul ternama lainnya yang tak mungkin kru KotGa sebutkan satu-satu adalah bukti kesuksesan game action dan RPG.
Tapi, yang namanya game action atau RPG dimanapun pasti membutuhkan waktu "grinding" yang amat sangat lama untuk memperoleh kekuatan yang sempurna. Apalagi, bagi kamu yang bersikeras menjadi pemain free-to-play tanpa Top Up. Tentunya tenaga dan sumber daya smartphone terkuras habis. Maka dari itu, sudah cukup banyak gamer yang memainkan game action dan RPG menggunakan emulator Android untuk beberapa alasan. Diantaranya:
1. Semakin ringan, banyak pilihan Sangat berbeda ketika emulator Android muncul ke permukaan, saat itu hanya ada satu emulator yang paling digandrungi, yaitu Bluestack. Tapi saat ini, sudah ada lebih banyak emulator Android yang bisa dipilih para gamer. Mulai dari yang paling berat dengan segudang fitur, hingga yang paling ringan.
Berbeda ketika memainkan game AAA yang membutuh spesifikasi tinggi, untuk menjalankan dan memainkan sebuah game Android di emulator tidak membutuh spesifikasi yang tinggi. Bahkan, dengan GPU discrete di sebuah laptop low-end saja sudah cukup.
2. Tidak perlu memikirkan daya tahan Ya, grinding di game RPG bisa jadi sangat membosankan, terutama jika kamu memiliki smartphone yang kurang memadai atau baterai yang terbilang boros, dikit-dikit harus nge-charge smartphone. Kalau dimainkan sambil charge cukup bahaya. Solusinya? Menggunakan emulator. Para gamer tidak perlu khawatir mengenai tenaga baterai dan performa yang ditawarkan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan ketika menggunakan emulator juga jadi lebih mudah. Seperti melakukan re-roll ataupun mengadakan live-stream. Karena cukup banyak aplikasi pendukung di PC yang bisa kamu dapatkan di internet.
3. Legalitas Mungkin, jika dibandingkan dengan emulator game konsol yang masih "rancu" akan legalitasnya, emulator Android bisa dibilang legal karena Android adalah sistem operasi open-source yang bisa dikembangkan siapapun. Maka dari itu, saat ini sudah banyak emulator Android tersebar di dunia maya.
Untuk urusan game-nya sendiri, memang ada beberapa developer yang melarang penggunaan emulator, terutama bagi game kompetitif shooter ataupun battle-royale. Rata-rata semua developer game dengan genre tersebut benar-benar melarang keras penggunaan emulator karena sangat tidak fair-play dengan pemain lainnya yang menggunakan smartphone.
Tapi untuk game bergenre action atau RPG, sudah cukup banyak developer yang memperbolehkan penggunaan emulator. Sebut saja developer game King's Riad - Vespa yang bahkan mengizinkan pemainnya menggunakan macro. Alasannya? Karena mereka sadar betul bahwa game besutannya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk grinding sana-sini.
Baca ini juga :
» Review realme 13+ 5GNah, itulah sekiranya mengapa belakangan ini cukup banyak gamer mobile yang memainkan game bergenre action ataupun RPG lebih suka menggunakan emulator dibandingkan smartphone. Tapi, kru KotGa pribadi masih menggunakan smartphone karena ada saatnya kita tidak berada di depan komputer.
» Metaphor: ReFantazio
» Guild of Guardians - Review
» Berpetualang di Dunia Padang Pasir Karya Akira Toriyama - Review Sand Land
» Star Ocean: The Second Story r Review
» Game Kingdom Building yang Bikin Kamu Ketagihan Main Non-stop! Review Top Troops
» Review: Sea of Stars
» REVIEW: EGGY PARTY
Apakah kamu salah satu gamer mobile yang lebih asyik menggunakan emulator Android ketimbang smartphone?
(KotakGame)
BACA JUGA BERITA INI