space
ONIMUSHA WARLORDS
PS4
Senin, 28 Jan 2019

Berapa banyak dari kamu yang mengenal Onimusha? Franchise hack and slash klasik yang memulai debutnya di tahun 2000-an ini memang cukup legendaris bagi kalangan gamer veteran di masanya, namun saat ini popularitas tersebut sudah mulai hilang. Ketinggalan zaman atau karena pihak Capcom sdah tidak memberikan dukungan lagi baginya? yang jelas Onimusha berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan selama satu dekade terakhir. Berbeda jauh tentunya dengan masa 5 tahun pertama sejak franchise ini terlahir, dimana Capcom sudah merilis lebih dari 5 game yang termasuk seri utama dan spin-off.

Seolah tidak ingin menggantungkan franchise ini lebih lama lagi, pihak Capcom akhirnya tertarik untuk merilis seri original Onimusha: Warlords dalam versi remaster untuk semua current gen konsol dan PC. Resepsi yang didapatkannya sendiri cukup beragam, karena pasti ada sebagian gamer yang tidak terbiasa dengan pendekatan gameplay, grafis atau aspek lainnya. Kru KotGa sendiri sempat memainkan seri originalnya ini dan sempat tertarik untuk kembali mencicipinya, jadi versi remaster dari Onimusha Warlords ini adalah kejutan yang sulit dilewatkan.

Setelah mendapat kesempatan bermain selama satu minggu terakhir, Kru KotGa sudah mendapatkan impresi yang jelas akan kualitas sesungguhnya dari seri klasik ini. Jadi daripada penasaran, yuk! simak ulasan lengkapnya di bawah ini.


Jalan cerita

Menjadikan negeri Jepang pada era Sengoku sebagai setting utama, Onimusha Warlords menceritakan kisah seorang ksatria bernama Samanosuke Akechi yang harus berhadapan dengan takdir baru dalam hidupnya. Setelah gagal menyelamatkan putri Yuki yang diculik oleh kawanan Iblis bernama Genma, Samanosuke kemudian mendapatkan kekuatan untuk mengunci jiwa iblis dari 12 oni misterius. Manusia biasa memang tidak bisa mengalahkan Genma, namun dengan kekuatan baru yang didapatkannya, Samanosuke berubah menjadi ksatria pemburu iblis yang sangat ditakuti.

Jalannya plot dalam Onimusha Warlords sendiri terbilang cukup efektif. Kamu hanya diberikan sedikit penjelasan dari konflik yang terjadi setelah peperangan Okehazama dan bagaimana nasib dari Nobunaga Oda setelah itu, yang tentu saja semakin membuat penasaran. Walaupun pacingnya terkesan buru-buru, namun seiring waktu kamu akan mendapatkan jawaban dan kejelasan dari keseluruhan plotnya. Kru KotGa sendiri merasa cukup puas dengan cerita yang disuguhkan seri originalnya ini, hanya saja momen dimana Samanosuke mendapatkan kekuatan untuk melawan Genma tidak dieksekusi dengan baik. Jadi daripada tiba-tiba dianugerahi kekuatan saat keadaan sekarat, momen tersebut harusnya bisa menjadi lebih epik jika Samanosuke menjalani semacam trial khusus atau merebutnya dari seseorang.

Baca ini juga :
» ACTION RPG Open World Terbaru Capcom, Bisa Panjat Monster, AI Canggih, dan Dunianya Luas!
» Apollo Justice: Ace Attorney Trilogy Review
» Street Fighter 6
» Review Jade Dynasty: New Fantasy
» Review Elden Ring
» Review Horizon Forbidden West
» Review Vivobook pro 14x OLED M7400Q
» Review Uncharted: Legacy of Thieves Collection

Gameplay hack and slash klasik yang familiar

Terlahir dari tangan kreator berbakat Yoshiki Okamoto, Onimusha Warlords memang mengambil inspirasi kuat dari Resident Evil. Tidak hanya dari sudut pandang kamera fixed yang khas saja, tapi beragam jebakan dan elemen puzzle yang dihadirkan dalam game ini juga terbilang sama. Disini artinya kamu terkadang harus mengakses beberapa area yang sama demi mendapatkan key item khusus dan memecahkan beragam puzzle yang terkait. Walaupun mengambil sudut pandang kamera fixed yang terkadang membuat sensasi gameplay terasa kaku, elemen action dalam game ini terbukti cukup solid.

Berperan sebagai Samanosuke yang merupakan seorang samurai, sebagian besar porsi permainan dalam Onimusha Warlords akan berfokus pada up-close combat dengan Katana sebagai senjata utama. Karena Samanosuke mendapat kemampuan untuk menyerap kekuatan Iblis dengan demon gauntlet, disini pemain juga bisa mendapat akses untuk menggunakan ilmu sihir serta senjata elemental seperti Raizan, Enryuu dan Shippu.

Saat berhasil mengalahkan musuh, Samanosuke bisa menyerap soul (jiwa) yang dibagi dalam beberapa jenis dan warna berbeda mulai dari merah, kuning dan biru. Soul berwarna merah adalah mata uang yang bisa digunakan untuk mengakses beragam teknik baru atau sekedar menambah supply, soul berwarna kuning dapat digunakan untuk menambah HP, sementara soul biru bertindak sebagai mana yang dibutuhkan untuk mengeksekusi skill khusus yang dimiliki senjata elemental. Dari penjelasan ini saja, kamu sudah bisa melihat kalau Onimusha juga memiliki konsep resource management yang mirip dengan Devil May Cry juga.

Tidak hanya berperan sebagai Samanosuke saja, karena ada beberapa porsi permainan yang memungkinkan kamu untuk bermain sebagai Kaede. Berperan sebagai kunoichi yang ikut membantu Samanosuke dalam misi penyelamatannya, karakter yang satu ini memiliki gaya bertarung yang lebih mengandalkan kelincahan serta serangan pembunuh yang efektif. Dia memiliki persenjataan dan skill akrobatik yang memang bisa diandalkan dalam banyak situasi pertempuran, namun kekuatan untuk menyerap kekuatan Iblis adalah satu-satunya kemampuan yang tidak dimilikinya. Tidak peduli karakter mana yang lebih kamu sukai, Samanosuke dan Kaede adalah duo serasi yang membuat gameplay dalam Onimusha Warlords terasa segar.

BACA JUGA BERITA INI
close