space
KRU KOTGA NYOBAIN BETA SHADOW ARENA, BATTLE-ROYALE ALA MMORPG!
-
Sabtu, 25 Apr 2020
Eksistensi game battle-royale memang tidak ada matinya. Belakangan ini memang genre survival atau lebih tepatnya battle-royale masih sangat digandrungi kalangan gamer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bagaimana tidak, genre tersebut benar-benar menghadirkan keseruan tersendiri dengan kesan menegangkan yang ditawarkan.

Tidak tertutup hanya dalam satu genre shooter saja, konsep battle-royale bisa diaplikasikan untuk game bergenre apapun, termasuk MMORPG. Inilah yang dihadirkan Pearl Abyss melalui game besutan mereka, Shadow Arena. Bagi kamu yang setidaknya masing asing dengan game tersebut, Shadow Arena adalah game battle-royale dengan mengambil konsep mekanisme pertarungan yang ada di game Black Desert Online.

Penasaran seperti apa sih game Shadow Arena yang menghadirkan konsep battle-royale ala game MMORPG? Berikut pengalaman kru KotGa ketika mencicipi tahap beta pada 17 sampai 20 April kemarin.

Baca ini juga :
» Berpetualang di Dunia Baru! 7 Game MMORPG Paling Hype di Mobile!
» Farlight 84
» Rekomendasi 7 Game Wuxia Yang Menggegerkan Dunia Persilatan!
» Kejar Top Player Dengan Panduan Leveling New World Ini!
» Ragnarok X: Next Generation Resmi Meluncur, Jelajahi Midgard Dengan Sahabat Baru
» Tak Dimakan Zaman, Inilah 7 MMORPG PC yang Masih Eksis Hingga Saat Ini!
» First Impression: Class Sage di Black Desert SEA, Sang Ilmuwan Pengendali Ruang dan Waktu
» Saatnya Jadi Pro Player! 7 Game Esports yang Paling Populer di Indonesia!
Terpisah dari Game Black Desert Online

Yap, untuk memainkan Shadow Arena kamu tidak membutuhkan client dari Black Desert Online karena game tersebut adalah versi standalone. Menariknya, Pearl Abyss juga memastikan bahwa game ini akan gratis dimainkan hingga pada perilisan nantinya. Tentu saja bakal ada juga microtransaction di dalam game ini ketika rilis nanti.

Battle-Royale yang bukan tembak-tembakan

Mengambil basis gameplay dari Black Desert Online, Shadow Arena memiliki kesan battle-royale yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan game dengan genre yang sama seperti PUBG. Disini, para pemain bisa memilih berbagai Hero atau Class seperti Yeonhwa atau Haru. Berbagai hero tersebut memiliki berbagai skill yang berbeda beda sesuai dengan cara bermain para pemain. Sebagai contoh Haru layaknya seorang Assassins yang memiliki skill menghilang dan stab yang luar biasa untuk menyergap musuh.

Jika game seperti PUBG akan menuntut kamu untuk mencari senjata beserta attachmentnya, pada game Shadow Arena kamu akan dituntut untuk mencari equipment seperti senjata dan set armor. Caranya bisa looting melalui Box atau melawan monster yang tersedia di arena. Para pemain juga bisa menjalankan quest untuk mendapatkan reward tertentu.

Apa yang terjadi jika kalah dalam permainan? Para pemain tidak akan langsung keluar dari game seketika. Akan ada mekanisme yang disebut Grace Period. Pemain bisa menunggu beberapa saat, lalu respawn kembali ke dalam permainan. Tapi, hal ini tidak bisa digunakan terus-menerus ya Kotakers.

Map yang cukup luas

Karena ini game battle-royale tentu saja setiap langkah harus diperhatikan. Map yang dihadirkan pada Shadow Arena terbilang cukup luas yang mancakup berbagai area. Layaknya game battle-royale pada umumnya, bakal tetap ada circle yang semakin mengecil setiap beberapa saat. Ada juga area "merah" yang tidak boleh dimasuki. Pada map di atas, kamu bisa melihat area seperti Red Dragon ataupun Shadow Lord. Tempat tersebut adalah area untuk melawan boss. Dengan mengalahkan monster di area tersebut, kamu bisa mendapatkan berbagai equip menarik.

Hanya menampung 40 pemain

Berbeda dari game battle-royale pada umumnya, Shadow Arena hanya menghadirkan 40 pemain dalam satu sesi bermain. Maka dari itu, Pearl Abyss juga membatasi bagi kamu yang ingin mabar bersama teman-temanmu. Pemain hanya bisa membentuk party dengan dua orang saja. Fitur revive juga disematkan, hanya saja kamu perlu mencari altar dan mengalahkan monster yang ada demi bisa menghidupkan kembali teman satu party.

Grafis fantastis

Kru KotGa memang tidak pernah bosan melihat kualitas grafis yang dimiliki oleh game besutan Pearl Abyss. Kru KotGa yang menggunakan NVIDIA GeForce GTX 1060 tidak mengalami kendala performa sama sekali ketika menggunakan settingan High. Untuk sebuah game yang masih hadir dalam tahap beta, optimisasi yang diberikan memang perlu diacungi jempol.

Tersedia dalam Bahasa Indonesia

Layaknya game Black Desert SEA, Pearl Abysss juga menyematkan Bahasa Indonesia pada game Shadow Arena ini bagi kamu yang memang tidak begitu memahami bahasa Inggris. Sayangnya, pada tahap beta yang kru KotGa cicipi kualitas translasinya masih belum begitu baik. Semoga saja ketika sudah rilis secara penuh nanti sudah semakin membaik. Baca ini juga :
» Berpetualang di Dunia Baru! 7 Game MMORPG Paling Hype di Mobile!
» Farlight 84
» Rekomendasi 7 Game Wuxia Yang Menggegerkan Dunia Persilatan!
» Kejar Top Player Dengan Panduan Leveling New World Ini!
» Ragnarok X: Next Generation Resmi Meluncur, Jelajahi Midgard Dengan Sahabat Baru
» Tak Dimakan Zaman, Inilah 7 MMORPG PC yang Masih Eksis Hingga Saat Ini!
» First Impression: Class Sage di Black Desert SEA, Sang Ilmuwan Pengendali Ruang dan Waktu
» Saatnya Jadi Pro Player! 7 Game Esports yang Paling Populer di Indonesia!
Early Access bisa dicicipi mulai 21 Mei 2020!

Pearl Abyss mengumumkan bahwa Shadow Arena, Game Action Battle Royale akan memasuki fase Early Access di Steam pada 21 Mei 2020. Para pemain dapat mencoba memainkan versi pra-rilis dari game ini terlebih dulu sebelum peluncuran resminya pada tahun ini. Tahap Early Access nantinya juga bakal menghadirkan Hero baru. Jadi, jangan sampai kelewatan ya!

(KotakGame)

BACA JUGA BERITA INI
close