PARKOUR HORROR! REVIEW DYING LIGHT 2 STAY HUMAN
-
Selasa, 08 Feb 2022
Gameplay Smooth dan responsif
Terlepas dari impresi awal cerita, Dying Light 2 menjadikan parkour sebagai daya tarik utama, dimana kita bisa berlari layaknya assassin di gedung-gedung tinggi, berayun bahkan bisa menggunakan glider untuk menjangkau lokasi yang agak jauh (walau agak belakang), dan formula yang dikembangkan dalam Dying Light pertama telah disempurnakan pada Dying Light 2. Seluruh kontrol yang disediakan membuat berlari dari kejaran zombie menjadi begitu natural, tanpa adanya kesulitan input. kemudahan ini membuat pemain cukup memikirkan nyawa pemain saat berlari dari kejaran Zombie.Berbicara mengenai kejar-kejaran dengan zombie, dalam Dying Light 2 ini terdapat satu mekanisme baru yang memperlihatkan seberapa banyak zombie yang mengejar dirimu. Dinamakan Chase Level, level ini akan memperlihatkan seberapa berbahayanya zombie horde yang mengejarmu, mulai dari 1 yang tingkat berbahayanya cukup rendah, hingga level 4 yang mana satu kesalahan kecil berarti game over. Mekanisme ini mempermudah pemain untuk mengatur resiko saat pemain harus lari dari para zombie saat malam hari.
Dalam urusan fighting, tidak ada perubahan signifikan yang sangat merubah gaya permainan secara drastis, Pemain masih harus mencari, meng-upgrade senjata yang digunakan dan memperhatikan apakah senjata tersebut akan rusak atau tidak. Dengan absennya repair kit, pemain harus memperhatikan durability secara ekstra, apabila pemain tidak mau senjata pemain rusak disaat bertarung. Namun durability bisa ditanggulangi dengan menggunakan Mod, komponen modifikasi yang membuat senjata lebih kuat, namun ini bukanlah solusi permanen, dan pemain harus terus mencari senjata agar bisa terus bertahan hidup. Pemain juga harus pintar-pintar mengatur sumber daya, dan timing berpetualang karena siklus siang malam akan kembali dalam game kedua ini, dimana pada siang hari, zombie-zombie akan masuk kedalam gedung untuk tidur dan keluar pada malam hari
Mekanisme Stealth yang mengigit jari
Dalam Dying Light 2, pemain akan sering menghabiskan waktu dalam ruangan di dalam sebuah gedung, dan harus bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Tak jarang, pemain justru harus mengendap-ngendap agar tidak berurusan dengan dengan para zombie yang tertidur di siang hari. Dying Light 2 kini melepas sistem view cone, sebuah kerucut yang menandakan jarak pandang dari zombie, jadi pemain harus terus waspada agar tidak membangunkan zombie yang sedang tidak aktif.
Untuk kamu yang membenci stealth, kamu harus menggigit jari, karena stealth akan terus ada selama kamu bermain. Memang stealth sebuah pilihan, kami pun sering menganggap bahwa mengendap-ngendap tidak cocok dengan gaya permainan kami, namun sering kali kami harus berkompromi dan menggunakan stealth untuk mencari berbagai sumber daya yang ada dalam sebuah bangunan berbahaya.
Baca ini juga :
» Review - SWORD ART ONLINE: Fractured Daydream
» Review Lenovo Legion Go
» Peripheral Cooler Master SF6 Chun-Li Edition
» Rise of the Ronin - Review
» EA Sports FC 24
» Bisa Minum Lewat Headset hingga Cukuran RGB, Deretan Joke Brand Gaming di April Mop!
» Resesi Is Real? Game-Game Besar ini Harus Tutup di Tahun 2023!
» Tahun 2023 Penuh Game Keren! Ini Dia List Game Yang Dinantikan Rilisnya di Tahun Ini!
Rasa RPG yang kental akan grinding
Sama seperti Dying Light pertama, Dying Light 2 juga menganut sistem RPG, dimana kalian bisa memilih skill apa yang kalian inginkan untuk Aiden. Skill ini pun dibagi menjadi dua macam, yaitu Combat dan Parkour. Namun untuk Dying Light 2 ini kalian harus pintar-pintar memilih skill mana yang kalian butuhkan untuk Aiden, karena disini, grinding akan menjadi makanan yang harus kalian nikmati. Mulai dari old world money, uncommon hingga rare enemy trophies harus kalian kumpulkan karena skill yang ingin kalian ambil, harus kalian beli dengan harga yang tak murah.Selain itu, untuk sebuah game survival horror, Dying Light 2 secara mengejutkan memberikan perhatian lebih kepada sisi crafting, dimana kalian harus mencari berbagai komponen seperti madu dan bunga chamomile untuk membuat sebuah first aid. Tak berhenti sampai disitu, kalian juga bisa membuat berbagai alat seperti noisemaker dan throwing knife. Untuk bertahan hidup, kalian juga harus pintar-pintar memanfaatkan shop yang hadir, dimana shop akan menjual senjata, armor hingga mod yang lebih baik dari yang bisa kalian temukan, dan benar saja, setiap shop ini menjual barang-barang mereka dengan harga yang tak murah juga, dan kalian harus siap untuk grinding membunuh zombie maupun musuh biasa.
Streamer Mode untuk kamu yang ingin menjadi streamer
Maksud dari poin ini bukan Dying Light 2 akan membantu kamu untuk menjadi streamer terkenal layaknya Windah Basudara, namun mode ini akan memutar lagu-lagu yang tidak memiliki hak cipta, sehingga apabila kamu ingin melakukan streaming, atau mengunggah bagian gameplay kamu ke Youtube, kamu tidak akan mendapat serangan atas hak cipta. Poin ini terasa begitu remeh, namun kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Techland, dimana mereka mengambil langkah untuk para streamer atau Youtube untuk bisa memainkan Dying Light 2 ini tanpa harus takut akan copyright claim/strike.
BACA JUGA BERITA INI