PERFORMA dan BENCHMARK

Kita akan mencoba kemampuan mobo ini dalam menghadapi berbagai skenario real-life maupun benchmark sintetis yang disandingkan dengan prosesor Core i9-13900K, yang sekalian akan kita uji juga performanya, pasti udah pada penasaran sama seri prosesor terbaru ini.




Dalam melakukan benchmark dan pengujian, berikut ini berbagai komponen yang Kru KotGa gunakan untuk mengulas motherboard ROG Strix Z790-I Gaming WiFi:

• CPU: Intel® Core™ i9-13900K
• Motherboard: ASUS ROG Strix Z790-I Gaming WiFi
• CPU Cooler: Cooler Master MasterLiquid ML240 Illusion
• GPU: ASUS TUF RTX 3080 OC
• RAM: Corsair Dominator Platinum RGB DDR5 5200MHz 32GB
• SSD: WD Black SN850 PCIE 4.0 NVMe M.2 1TB
• PSU: Cooler Master V850 SFX Gold Full Modular
• Case: Cooler Master MasterBox NR200P

Karena ini mobo mini-ITX, tentu kita merakitnya dengan casing mini-ITX juga, yaitu Cooler Master NR200p yang memang setahun terakhir populer banget di antara penggiat mini PC. Kebetulan kita kedapetan varian warna terbarunya, yaitu orange yang cocok banget sama warna KotakGame. CPU cooler dan PSUnya juga kita pakai yang dari Cooler Master, yaitu ML240 Illusion dan V850 SFX Gold yang udah cukup banget untuk build high-end sepert ini.

Benchmark yang kami lakukan berfokus terhadap ketahanan motherboard dalam melakukan skenario pemakaian kerja berat yang dipasangkan dengan Intel® Core™ i9-13900K sebagai pelengkap dari pengetesan kali ini sebagai referensi bagaimana sih kemampuan dari seri Raptor Lake terbaru ini.




Kami melakukan pengujian CPU intensive seperti Cinebench R23, Geekbench dan PCMark 10 dan mendapatkan angka-angka ini, dimana ini adalah varian tertinggi dari seri Raptor Lake untuk saat ini dengan total 24 cores dan 32 threads, jadi wajar saja jika angka benchmark CPU-nya bisa setinggi ini. Meski angkanya ada penurunan di Geekbench 5 ketika di overclock, mungkin ini terjadi akibat throttling.

Sewaktu pengetesan, baik di default maupun overclock, clockspeed P-core selalu dapat mencapai 5,8 GHz dengan sangat mudah, chip Intel untuk urusan single core memang masih jadi yang superior, apalagi jika dipasangkan dengan motherboard dan cooling system yang mumpuni.

Baca ini juga :

» Review ASUS TUF Gaming A16 FA608WV
» Review ASUS TUF Gaming F16 2024
» Review ASUS Zenfone 11 Ultra
» Review ASUS TUF Gaming A15
» Review ROG Strix SCAR 17 2023 G733
» Review ROG Strix Scar 16 G634JZ
» Review ROG x EVANGELION EVA-02
» ASUS ROG G22CH G22CH-7K3114700WSO

Intel® Core™ i9-13900K bukanlah chip yang adem, itu jelas karena memang ini prosesor kenceng banget, tapi ternyata masih bisa diakomodir oleh cpu cooler ML240 Illusion. Pada saat sesi gaming di mode AI Overclock, peaknya menyentuh di angka 94 derajat celcius, angka yang masih amanlah untuk sekelas Core i9. Namun karena ini adalah build mini-ITX, yang memang memiliki ruang bernafas lebih sempit dibanding build ATX, kami melakukan undervolting dengan Intel Extreme Tuning Utility untuk mendapatkan suhu yang lebih adem lagi, dengan konsekuensi penurunan performa tentunya. Hanya dengan menurunkan 0,5 volt suhu yang di dapat untuk full load turun secara drastis, dan kami melanjutkan ke 1 volt hingga mendapatkan angka seperti di tabel.




PC dengan build high-end kaya gini memang enak banget untuk dipakai ngegame, terbukti mobo dan prosesornya jodoh banget, FPS yang didapat semuanya memuaskan untuk bermain dengan ray tracing di resolusi 1080p.




Bahkan di game esports FPSnya sudah mubazir kalau gak pake monitor dengan refresh rate tinggi, di DOTA 2 yang terkenal akan CPU boundnya, alias mau pakai GPU sekencang apapun peningkatan FPSnya gak akan sesignifikan kalau pakai CPU yang kenceng, dan disini dibuktikan dengan average FPS di 277.




Sedangkan performa dari slot M.2 NVMe PCIe 5.0 utama yang tersedia di motherboard ini jika dikawinkan dengan WD Black SN850 PCIE 4.0 yang juga berjalan di PCIe 4.0 dapat tembus 6,8GB/s, yang kedepannya jika SSD NVMe sudah berada di PCIe 5.0 user gak perlu ganti motherboard lagi, mobo ini dapat mengakomodir potensi upgrade kedepannya alias future proof.