space
REVIEW ROG STRIX GEFORCE RTX 4080 SUPER 16GB GDDR
PC
Rabu, 28 Feb 2024

PERFORMA & BENCHMARK

SKU GPU yang kami review ini dibekali dengan arsitektur Ada Lovelace, 10240 CUDA Core, Memory 16GB GDDR6X 256 bit 23Gbps dengan Power Connector 1x16-pin.

Engine Clock default mode 2640MHz dan OC Mode 2670MHz. Bus PCIe 4.0 dan OpenGL®4.6.

Spesifikasi test bed yang kami gunakan untuk menguji GPU ini bisa kamu lihat di tabel berikut.

Main Spec Test bed System
Processor 12th Gen Intel® Core™ i9-12900K
Motherboard ASUS ROG Z690-E Gaming WiFi
RAM Corsair Dominator 2x16 32GB DDR5
Storage WD Black SN750 1TB
Power Supply ROG-THOR-1200P2-GAMING 80 plus Platinum 1200W
Cooling System Cooler Master MasterLiquid ML360L V2 ARGB
Fan Cooler Master MasterFan MF120 Halo 3in1 - 12CM WHITE
Case Cooler Master MasterFrame 700 | Full Tower Open Air Case

Karena ini termasuk GPU high-end jadinya untuk PSU harus menggunakan yang High-end juga, kita pake ROG-THOR-1200P2-GAMING yang sudah punya sertifikasi Lambda A++, 80 plus Platinum, ada OLED display-nya juga buat monitoring pemakaian listrik dan yang jelas ini sudah ada RGB yang didukung Aura Sync, gaming banget pokoknya. OS-nya kita pake Windows 10 Pro.

Untuk benchmark sintetis kita akan menggunakan Basemark GPU, Unigine Heaven Benchmark, Superposition dan 3DMark.

Untuk modenya kita pake mode default dan AI Overclocking mode, berikut adalah hasilnya:

Skor yang dihasilkan benar-benar luar biasa, hal yang wajar mengingat ini adalah GPU kelas High-end.

Untuk benchmark produktiviti kita pake render video 4k di Adobe Premiere Pro dan render 3D di Blender. Berikut adalah hasilnya:

Render video 4K berdurasi 5 menit dengan CUDA Core GPU di mode default selesai dalam waktu 1 menit 22 detik sementara itu di mode AI Overclocking hanya butuh waktu 1 Menit 11 detik aja.

Lanjut test BMW render di Blender, berikut adalah hasilnya:

Render dengan GPU di mode default selesai dalam waktu 9,58 detik dan di mode AI Overclocking render butuh waktu 9,42 detik.

Dari hasil kedua render ini bisa dilihat bahwa GPU sesuai namanya beneran punya performa super.

Sekarang kita masuk ke benchmark yang paling utama, yaitu benchmark game.

Untuk benchmark game AAA kita pake Forza Horizon 5, Metro Exodus, Shadow of The Tomb Raider, Assassin's Creed Mirage dan Cyberpunk 2077, semua game ini kita uji di resolusi 4K dengan settingan tinggi berikut adalah hasilnya:

Forza Horizon 5 dengan setting Extreme, Ray Tracing on DLSS on di mode AI Overclocking mendapatkan rata-rata 122 FPS dan di mode Default dapat rata-rata 104 FPS.

Metro Exodus setting Extreme RT on, DLSS on Mode AI Overclocking mendapat rata-rata 57 FPS dan 56 FPS di mode Default.

Shadow of The Tomb Raider setting Ultra RT On, DLSS On mode AI Overclocking mendapat rata-rata 159 FPS dan mode Default dapat 155 FPS.

Assassin's Creed Mirage setting Ultra DLSS On di mode AI Overclocking mendapat rata-rata 119 FPS dan mode Default dapat 87 FPS.

Cyberpunk 2077 setting Raytraced Override, RT On, DLSS On di mode AI Overclocking depat rata-rata 55 FPS dan mode Default dapat 53 FPS.

Performa gaming dari GPU ini udah gak perlu diragukan lagi, performanya beneran kencang, resolusi 4K dengan settingan tinggi masih bisa mendapatkan average FPS yang tinggi juga.

Sekarang lanjut ke benchmark game eSports, masih di resolusi 4K tapi dengan setting grafis kompetitif, untuk gamenya kami menggunakan DOTA 2, CS2 dan Valorant, berikut adalah hasilnya:

DOTA 2 setting fastest di mode AI Overclocking mendapat rata-rata 241 FPS dan di mode Default dapat 165 FPS.

Counter Strike 2 setting low di mode AI Overclocking dapat rata-rata 302 FPS dan di mode Default dapat rata-rata 297 FPS.

Valorant setting low di mode AI Overclocking dapat rata-rata 533 FPS dan 450 FPS di mode Default.

Game AAA aja bisa lancar banget apalagi game eSports, terbukti dari hasil pengujian FPS-nya bisa sampe tumpah-tumpah, buat kamu yang punya monitor dengan refresh rate tinggi bakal kepake maksimal disini.

GPU Clock tertinggi mencapai 2865 MHz di mode AI Overclocking dan idle ada di 210 MHz.

AI BENCHMARK

Untuk urusan gaming tidak perlu diragukan lagi kalau GPU ini sangat kencang, tapi gimana dengan performa AI-nya?

Sebelum benchmark AI kita bahas dulu aja nih AI di GPU ini fungsinya buat apa aja. Pertama ada DLSS, ya DLSS ini pake AI untuk menganalisa frame di dalam game menggunakan teknik supersampling untuk mengambil sampel gambar pada resolusi yang lebih rendah, lalu menggunakan sampel tersebut untuk membuat gambar dengan resolusi yang lebih tinggi. Hasilnya kita bisa mendapatkan FPS lebih tinggi tanpa menurunkan kualitas gambar.

Kedua, AI disini juga bisa digunakan untuk produktivitas seperti menghilangkan atau mengganti background dalam webcam, menghilangkan noise suara mic hingga mengubah coretan menjadi sebuah ilustrasi gambar utuh.

Semua hal tadi bisa kamu dapatkan di NVIDIA Broadcast dan NVIDIA Canvas.

Selain yang sudah kami sebutkan tadi, masih banyak hal yang bisa dilakukan dengan bantuan AI, jadi sangat penting banget untuk punya hardware yang support AI seperti ROG Strix GeForce RTX™ 4080 Super OC ini.

Kita langsung benchmark aja, pertama kita pake Stable Diffusion atau waifu benchmark. Dengan settingan default GPU ini mampu generate 26,7 gambar per menit atau jika dibulatkan jadi 27 waifu per menit.

Untuk benchmark sintetis AI kita pake Geekbench ML, berikut adalah hasilnya:

Bisa dilihat skor yang dihasilkan sangat besar dan ada gap yang jauh dengan RTX 3080 yang kami gunakan sebagai perbandingan.

TEMPERATUR

Temperatur full load tertinggi mencapai 71°C dan idle terendah ada di angka 45°C di mode Default.



Baca ini juga :

» Review ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400QA
» HP Victus 15 FB0009AX 2022
» Review OMEN by HP 16 C0092AX 2022
» Review MSI Stealth 15M B12UE-017ID

BACA JUGA BERITA INI
close