
Performa & Benchmark

Laptop yang kami review ini menggunakan Intel® Core™ Ultra 9 285HX dengan 24 cores (16 performance cores dan 8 efficiency cores), dan kecepatan maksimal hingga 5.5 GHz dengan TDP 55W. Prosesor ini juga dilengkapi dengan NPU (Neural Processing Unit) yang mendukung performa AI, bikin laptop ini lebih handal di aplikasi yang membutuhkan kecerdasan buatan.
Untuk grafis, laptop ini dilengkapi dengan NVIDIA® GeForce RTX™ 5080 Laptop GPU dan 16 GB GDDR7 VRAM. GPU ini mendukung NVIDIA Advanced AI dengan kemampuan 686+ TOPs, serta fitur DLSS 4 dan Next-gen Frame Generation yang memberikan frame-rate lebih tinggi tanpa mengorbankan kualitas visual.
RAM-nya menggunakan 64 GB DDR5-6400 MHz dalam konfigurasi dual channel (2x32GB), yang sangat cocok untuk multitasking dan aplikasi berat, upgradeable up to max 96GB.
Storage memakai 2 TB NVMe PCIe Gen5x4 SSD dan 2 TB NVMe PCIe Gen4x4 SSD, menjamin kecepatan transfer data yang sangat cepat dan kapasitas yang sangat besar.

Laptop ini juga didukung oleh MSI OverBoost Ultra, yang memberikan total daya hingga 260W, dengan 175W untuk GPU (Dynamic Boost 2.0) dan 85W untuk CPU, memastikan performa tetap maksimal selama penggunaan intensif.
Benchmark Sintetis
Untuk benchmark sintetis-nya kita akan menggunakan CrystalDiskMark, Cinebench R23, Cinebench R24 dan 3DMark. Kita gunakan mode performa paling tinggi dan terhubung dengan charger. Hasilnya bisa kamu lihat berikut ini.

Hasil benchmark storage menggunakan CrystalDiskMark menunjukkan kecepatan baca untuk SSD NVMe PCIe Gen 5 mencapai 10GBps dan kecepatan tulisnya mencapai 8GBps, beneran kenceng banget.

Untuk storage ke-dua yang menggunakan PCIe-Gen 4 mendapatkan kecepatan baca 6.7GBps dan kecepatan tulis 5GBps.
Dengan kombinasi dan kecepatannya ini sudah sangat mumpuni untuk semua kebutuhan di laptop ini.
Untuk hasil lengkap benchmark sintetis bisa kamu lihat di tabel berikut.

Dari hasil benchmark sintetis ini bisa dilihat ya kalau laptop ini beneran punya performa yang super ngebut.
Benchmark Gaming
Angka dari benchmark sintetis sangat tinggi, bagaimana kalau digunakan untuk main game? Apakah angka-angka tadi bisa menjelma jadi FPS yang tinggi?
Untuk game AAA kita akan menggunakan BlackMyth Wukong, Monster Hunter Wilds dan Cyberpunk 2077 dengan settingan tertinggi atau rata kanan di resolusi 4K UHD+ (3840 x 2400) ini hasilnya.


BlackMyth Wukong dengan settingan 4K very high, ray tracing on, DLSS on dapat average 115 FPS.
Monster Hunter Wilds setting ultra di 4K, ray tracing dan DLSS on dapat average 73 FPS.
Lanjut untuk game Cyberpunk 2077 setting 4K Ray Traced Ultra dapat average 78 FPS.
Game AAA beneran dibabat habis ya dapat FPS tinggi di resolusi 4K dengan settingan rata kanan. Lalu bagaimana dengan game eSports?

Kita pakai DoTA 2 dan Valorant dengan settingan kompetitif di resolusi 4K hasilnya DoTA 2 bisa dapat maksimum 215 FPS dan Valoran 629 FPS. Refresh Rate layar 120Hz beneran terpakai secara maksimal disini.

Benchmark Produktivitas
Sintetis skor tinggi, gaming lancar, gimana kalau untuk content creator atau produktivitas? Langsung aja kita coba render 3D di Blender dan render video 4K berdurasi 5 menit di Adobe Premiere Pro, ini hasilnya.



Render file Model BMW di Blender menggunakan GPU cuma butuh waktu 10 detik aja. Terus untuk render video 4K berdurasi 5 menit di Adobe Premiere Pro menggunakan CUDA selesai dalam waktu 1 menit 12 detik aja.
Terbukti ya laptop ini beneran powerful gak cuma buat gaming tapi juga content creation dan productivity.
Selama benchmark, clock speed prosesor tertinggi single-core mencapai 5,4 GHz dan Multicore 4,7GHz.
Lalu gimana dengan temperaturnya? Selama pengujian ketika kondisi full load suhu tertinggi mencapai 77°C dan idle ada di angka 49°C, terbukti sistem pendingin di laptop ini berfungsi dengan sangat baik.
Baca ini juga :
» Review realme 14 5G
» Review Axioo Pongo 725
» Review Axioo Hype JKT48 Special Edition
» Review Axioo Pongo 750
» Review realme 13+ 5G
» Review ASUS TUF Gaming A16 FA608WV
» Review Lenovo Legion Go
» Review HP Spectre x360 14