
Performance & Benchmark
Laptop yang kami review ini memakai Intel® Core™ Ultra 9 Processor 285H dengan clock speed dasar 2.9 GHz yang bisa boost hingga 5.4 GHz, dengan konfigurasi 16 core dan 16 thread. Selain itu, sudah dilengkapi dengan Intel® AI Boost NPU yang mampu mencapai hingga 13 TOPS, untuk performa AI yang lebih optimal.
Untuk grafis, laptop ini mengandalkan kombinasi Intel® Arc 140T sebagai integrated graphic dan NVIDIA® GeForce RTX™ 5070 Ti Laptop GPU dengan clock 1565 MHz dan VRAM 12GB GDDR7. Plus, sudah support Mux Switch untuk performa gaming yang lebih maksimal.
RAM-nya besar banget, 32GB LPDDR5X 7467 MHz yang sudah onboard, dan masih bisa kamu upgrade hingga 64GB dengan konfigurasi dual channel.
Untuk penyimpanan, kapasitasnya lega banget, SSD M.2 2TB PCIe® 4.0 NVMe™ yang pastinya bikin loading dan transfer data super cepat.
Langsung saja kita coba benchmark storage-nya menggunakan CrystalDiskMark untuk lihat performanya lebih detail.

Kecepatan read-nya mencapai 6,8GBps dan kecepatan write 6GBps, buat mindahin file ataupun loading game ini udah ngebut banget.
Untuk benchmark sintetis kita pakai PCMark 10, 3DMark, dan Cinebench R24, berikut adalah hasilnya:

Dari hasil benchmark tadi, terlihat jelas kalau skor yang didapat sangat tinggi—bukti nyata kalau laptop ini punya performa luar biasa yang siap diandalkan untuk berbagai kebutuhan berat.
Untuk pengujian produktivitas, kami coba tes render video 4K menggunakan Adobe Premiere Pro dan render 3D di Blender. Berikut adalah hasilnya:

Di mode Turbo, laptop ini mampu merender video 4K berdurasi 5 menit dengan teknologi CUDA dari GPU hanya dalam waktu 1 menit 19 detik—cepat banget, kan?
Lanjut ke render 3D, juga di mode Turbo dengan GPU render, prosesnya cuma butuh 13 detik saja. Hasil ini makin menguatkan bahwa performa ROG Zephyrus G16 memang luar biasa, siap menangani tugas berat seperti editing video dan rendering dengan sangat efisien.
Selanjutnya, kita masuk ke bagian yang paling seru: benchmark gaming. Untuk game AAA, kami mencoba Monster Hunter Wilds dan Cyberpunk 2077 dengan resolusi 2,5K. Sedangkan untuk game eSports, kami gunakan Valorant, CS2, dan Dota2 dengan pengaturan kompetitif di resolusi yang sama, 2,5K. Berikut adalah hasil pengujian performanya:

Di Monster Hunter Wilds dengan pengaturan High, Ray Tracing High, dan Frame Generation aktif, laptop ini mampu memberikan rata-rata frame rate sekitar 85 FPS, lancar banget untuk pengalaman bermain yang mulus dan responsif.
Sementara di Cyberpunk 2077, dengan setting Ray Tracing medium, rata-rata FPS yang didapat adalah 59 FPS. Game ini bisa dimainin dengan lancar banget dan ngasih visual yang cakep abis.

Lanjut ke game eSports, di Valorant dengan setting competitive, laptop ini mampu mencapai frame rate maksimum hingga 480 FPS—benar-benar super lancar untuk gameplay yang responsif.
Untuk CS2 pada setting Fastest, performanya juga nggak kalah kencang, dengan frame rate maksimum sekitar 260 FPS.
Terakhir, di Dota 2 dengan pengaturan Fastest, laptop ini berhasil mencapai maksimum 185 FPS, memastikan gameplay yang mulus tanpa lag.
Dari hasil pengujian tadi, jelas banget kalau laptop ini siap banget buat ngegas game apa pun dengan lancar. Untuk game AAA, kamu bisa pakai setting high dan tetap menikmati grafis yang keren tanpa hambatan. Sementara buat game eSports, frame rate-nya tinggi banget, bikin pengalaman push rank kamu jadi lebih maksimal. Ditambah lagi, layar dengan refresh rate 240Hz-nya benar-benar bisa dimaksimalkan untuk gameplay yang super smooth dan responsif.
Temperatur

Untuk temperatur, saat full load di mode turbo, suhu tertinggi yang tercatat mencapai 86°C, sementara saat idle bisa turun sampai 39°C. Ini menunjukkan sistem pendinginan di laptop ini benar-benar bekerja optimal, mampu menjaga prosesor dan GPU yang super kencang tetap dalam kondisi suhu yang aman.
Baca ini juga :
» Review ASUS Gaming K16
» Review MSI Raider 18 HX AI 2025
» Review Axioo Pongo 725
» Review Axioo Hype JKT48 Special Edition
» Review Axioo Pongo 750
» Review ASUS TUF Gaming A16 FA608WV
» Review HP Spectre x360 14
» Review MSI Thin A15