China baru-baru ini mengumumkan aturan baru yang melarang penggunaan prosesor dari AMD dan Intel, serta produk Microsoft Windows dan database asing lainnya, dalam komputer dan server pemerintah. Langkah ini diambil dalam konteks perang dagang teknologi yang berkecamuk antara China dan Amerika Serikat. Kebijakan tersebut menandai upaya China untuk meningkatkan kemandirian teknologinya dengan mempromosikan solusi dalam negeri.
Dalam kerangka aturan baru ini, instansi pemerintah diwajibkan untuk menggunakan chip "aman dan dapat diandalkan" yang berasal dari produsen domestik sebagai alternatif untuk chip AMD dan Intel. Sebanyak 18 prosesor telah disetujui dalam daftar tersebut, termasuk chip dari perusahaan-perusahaan seperti Huawei dan Phytium yang didukung oleh pemerintah, meskipun kedua perusahaan tersebut telah dilarang beroperasi di Amerika Serikat.
Diperkirakan bahwa kebijakan baru ini akan berdampak signifikan terhadap Intel dan AMD. China merupakan kontributor besar bagi penjualan kedua perusahaan tersebut, dengan menyumbang 27 persen dari penjualan Intel senilai $54 miliar dan 15 persen dari pendapatan AMD senilai $23 miliar tahun lalu. Namun, masih belum jelas seberapa banyak chip yang digunakan oleh sektor pemerintahan dibandingkan dengan sektor swasta di China.
Baca ini juga :
» Kebijakan Baru X, Akun yang Kamu Blokir Masih Bisa Liat Postingan Kamu!
» ByteDance Sadar Tiktok Membawa Dampak Adiktif yang Buruk, Tapi Solusinya Setengah-setengah!
» Prosesor AMD Ryzen™ AI 300 Series Hadirkan Performa & Produktivitas Terbaik dengan Fitur AI
» Ternyata Ini Alasan Sony Interactive Entertainment Pilih AMD Buat PS6 Ketimbang Intel!
» PS5 Pro Pake Teknologi Ray Tracing Terbaru AMD, Belum Pernah Ada Di PC?
» Review ASUS Zenbook 14 OLED (UM3406), Laptop AI Berbasis AMD
» Kebijakan Baru X/Twitter, Tab Like di Profil Jadi Private & Ga Bisa Lihat Like Akun Lain Lagi!
» Elon Musk Resmi Izinkan Konten NSFW di Platform Media Sosial X/Twitter Pada Kebijakan Baru!
Langkah-langkah ini menunjukkan tindakan paling agresif yang dilakukan oleh China untuk membatasi penggunaan teknologi buatan AS. Sebelumnya, Beijing telah melarang penggunaan chip Micron oleh perusahaan domestik dalam infrastruktur penting. Di sisi lain, Amerika Serikat telah memberlakukan larangan terhadap berbagai perusahaan Tiongkok, mulai dari produsen chip hingga perusahaan kedirgantaraan. Bahkan, pemerintahan Biden telah menghalangi penjualan chip dan kecerdasan buatan kepada China oleh perusahaan-perusahaan AS seperti NVIDIA.
Pembuatan prosesor canggih sebagian besar didominasi oleh AS, Jepang, dan Belanda, yang baru-baru ini sepakat untuk memperketat kontrol ekspor pada mesin litografi dari perusahaan-perusahaan seperti ASL, Nikon, dan Tokyo Electron. Namun, China tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan ini. Perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Baidu, Huawei, Xiaomi, dan Oppo telah mulai mengembangkan dan merancang semikonduktor mereka sendiri sebagai langkah persiapan untuk masa depan di mana mereka tidak bergantung pada impor chip dari Amerika Serikat dan negara lainnya.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.