Awal tahun baru 2025 mungkin akan menandai akhir dari Apple Vision Pro, perangkat headset canggih yang dikenal dengan harganya yang sangat tinggi. Laporan terbaru mengindikasikan bahwa Apple mungkin akan menghentikan produksi perangkat ini sebelum akhir tahun. Hal ini terkait dengan perkiraan pengiriman unit yang kemungkinan tidak memenuhi ekspektasi. Meskipun penjualan perangkat ini diprediksi kurang menggembirakan, Apple tampaknya sudah memiliki rencana untuk meluncurkan model yang lebih terjangkau pada tahun 2025, yang diharapkan bisa meningkatkan minat pasar.
Dalam laporan dari The Information yang diungkapkan oleh MacRumors, beberapa sumber yang terlibat dalam produksi komponen Apple Vision Pro menyatakan bahwa proses produksinya telah mengalami pengurangan. Alasannya cukup jelas; ketersediaan komponen yang melimpah membuat beberapa pabrik mulai menghentikan produksi sejak awal Mei 2023. Komponen-komponen tersebut kini menumpuk di gudang karena perangkat ini tidak berhasil menarik minat yang cukup di pasar utama seperti yang diharapkan Apple.
Tampaknya, dengan menurunnya produksi, Apple mulai mengalihkan fokus mereka ke versi perangkat wearable yang lebih terjangkau. Walaupun belum ada kepastian kapan model ini akan diluncurkan, kabarnya perangkat tersebut akan dibanderol dengan harga sekitar $2.000, jauh lebih murah dibandingkan dengan Apple Vision Pro yang saat ini dijual seharga $3.499 hanya untuk versi penyimpanan dasar. Namun, harga yang lebih rendah ini juga disertai beberapa pengurangan dalam spesifikasi, termasuk penggunaan material plastik di beberapa bagian, untuk menekan biaya produksi.
Tidak hanya itu, perangkat versi lebih murah ini dikabarkan akan menggunakan chipset seri A, berbeda dengan seri M yang digunakan di Apple Vision Pro. Apple juga dikabarkan telah menerima sampel panel dari Japan Display dengan resolusi 1.500PPI, jauh di bawah resolusi 3.386PPI yang digunakan di Apple Vision Pro. Meskipun perangkat ini tidak mendapatkan penjualan yang diharapkan pada tahun 2023, CEO Apple, Tim Cook, sebelumnya sudah menyatakan bahwa produk ini memang tidak ditargetkan untuk konsumen massal, melainkan untuk mereka yang ingin merasakan teknologi masa depan saat ini.
Baca ini juga :» Apple Larang Pengguna iPhone Buat Pakai Browser Google Chrome
» Elon Musk Tegaskan Tesla Tidak Akan Membuat Smartphone
» Apple Berencana Bangun Pabrik Di Bandung Biar Bisa Jualan iPhone 16 di Indonesia
» Apple Kirim Surat Minta Izin Jual iPhone 16 di Indonesia, Kemenperin Beri Ultimatum!
» CEO Apple Berhenti Sebut Indonesia Usai Dilarang Jual iPhone 16 Oleh Pemerintah
» Belum Penuhi Syarat TKDN, Pemerintah Larang Buat Jual iPhone 16 Series di Indonesia!
» Apple Dituduh Curi Video dari Youtuber MrBeast dan MKBHD Buat Ngelatih AI!
» Lelah Dengan Serangan Hacker, Kominfo Ajak Ahli Cybersecurity Apple Bikin Sekolah Hacker!
Data penjualan menunjukkan bahwa Apple Vision Pro gagal mencapai angka pengiriman 100.000 unit di pasar Amerika Serikat, sebuah indikator bahwa minat terhadap teknologi ini masih terbatas. Namun, Apple kini dapat memberi sinyal kepada para pemasok untuk memprioritaskan produksi perangkat lain, seperti Mac M4 yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat. Peluncuran Mac M4 ini dapat menjadi langkah penting bagi Apple untuk kembali meraih momentum di pasar teknologi dengan produk yang lebih populer dan terjangkau bagi lebih banyak konsumen.
Dengan strategi yang lebih terarah, Apple berharap model Vision Pro yang lebih murah dapat memperbaiki posisi mereka di pasar perangkat wearable dan mixed-reality. Ini juga akan membantu perusahaan menghadapi tantangan di industri yang terus berkembang dengan cepat. Teknologi mixed-reality memang masih dalam tahap awal, namun Apple tampaknya yakin bahwa masa depan teknologi ini masih menjanjikan, terutama jika harga yang lebih terjangkau bisa menjangkau konsumen lebih luas.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.