Meta telah mengonfirmasi rencana ambisiusnya untuk menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber energi pusat data mereka di Amerika Serikat. Perusahaan ini sedang mencari mitra yang berpengalaman dengan Reaktor Modular Kecil (SMR) atau reaktor nuklir besar untuk proyek yang direncanakan mulai awal 2030-an. Targetnya adalah menambah kapasitas energi sebesar 1 hingga 4 gigawatt.
Dalam pernyataannya, Meta menyebut bahwa mereka terbuka soal lokasi reaktor, dengan fokus pada teknologi yang aman dan andal. Sebelumnya, rencana serupa pernah dibatalkan karena ditemukannya spesies lebah langka di lokasi proyek, menurut laporan The Financial Times.
"Tenaga nuklir dapat menyediakan energi yang stabil untuk kebutuhan pusat data kami sekaligus mendukung masyarakat sekitar," kata Meta seperti dikutip dari Engadget.
Baca ini juga :
» Microsoft Gelontorkan Rp 27 Triliun, Indonesia Siap Jadi Poros AI Asia Tenggara
» Hati-Hati Tren Edit Foto Jadi Animasi AI, Data Pribadi Bisa Bocor!
» Logo Ikonik Twitter Terjual di Lelang Dengan Harga yang Fantastis!
» Tencent Luncurkan AI Hunyuan T1, Lebih Cepat dan Akurat dari DeepSeek
» Viral! Influencer China Habiskan Rp 22 Juta Sehari untuk Kencan dengan Robot
» Instagram Uji Coba Fitur Komentar AI, Interaksi Sosial Jadi Tidak Autentik?
» China Perkenalkan Manus, Agen AI Mandiri yang Bekerja Tanpa Instruksi Tambahan
» Instagram Kembangkan Fitur Obrolan Komunitas, Mirip Discord!
Langkah ini bukan yang pertama di kalangan raksasa teknologi. Google telah menandatangani kesepakatan untuk membangun reaktor SMR yang akan menghasilkan 500 megawatt, sementara Microsoft berencana menghidupkan kembali pembangkit nuklir Three Mile Island di Pennsylvania untuk mendukung pengembangan AI mereka.
Upaya ini menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi semakin serius dalam mencari solusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan demi mendukung kebutuhan besar jaringan mereka.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.