Microsoft dan OpenAI sedang menyelidiki dugaan akses tidak sah ke data OpenAI yang diduga dilakukan oleh kelompok yang terkait dengan perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek. Menurut laporan Bloomberg News pada Selasa (28/1/2025), individu yang diduga terkait dengan DeepSeek mengekstraksi sejumlah besar data dari sistem OpenAI menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi (API).
Microsoft, sebagai investor terbesar OpenAI, pertama kali mendeteksi aktivitas mencurigakan ini pada musim gugur lalu dan segera memberi tahu OpenAI tentang potensi pelanggaran. API OpenAI adalah alat penting yang memungkinkan pengembang dan perusahaan mengakses layanan AI, termasuk model andalannya, ChatGPT.
Kasus ini muncul hanya beberapa hari setelah DeepSeek menjadi sorotan karena menyalip ChatGPT di App Store milik Apple di Amerika Serikat (AS). Keberhasilan startup China tersebut memicu aksi jual di sektor saham teknologi. DeepSeek mendapat pujian atas model AI-nya yang berbiaya rendah dan berkinerja tinggi, yang menurut beberapa pakar, bisa menyaingi perusahaan-perusahaan AI asal AS.
Namun, dugaan pencurian data ini kini membayangi perkembangan pesat perusahaan tersebut. David Sacks, pejabat Gedung Putih yang menangani kebijakan AI dan kripto, menyebut ada indikasi kuat bahwa DeepSeek telah menyerap informasi dari model OpenAI.
“Ada bukti substansial bahwa DeepSeek mengekstraksi pengetahuan dari model OpenAI,” kata Sacks dalam wawancara dengan Fox News, dikutip dari The Daily Star.
Baca ini juga :
» Kini AI Mulai Belajar Untuk Berbohong dan Juga Menipu. Kemajuan Teknologi Atau Ancaman Teknologi?
» Lenovo Perluas Ekosistem Copilot+ PC Indonesia
» Apple Berencana Mengakuisisi Perplexity Untuk Kembangkan AI di Aplikasi Safari
» Garena Free Fire Diduga Gunakan Desain AI Kreator Lokal Tanpa Izin, Picu Perdebatan Hak Cipta
» Banyak Website Rugi Besar Karena Rangkuman AI Milik Google
» Universal dan Disney Menggugat Midjourney Karena Plagiarisme Secara Terus Menerus
» Perusahaan AI bangkrut karena ketauan memakai 700 orang india, bukan AI
» Masih Banyak Pemuda Indonesia yang Menjadi Penipu AI Di Myanmar
Juru bicara OpenAI tidak menyebut langsung DeepSeek, tetapi mengakui bahwa perusahaan-perusahaan yang berbasis di China dan negara-negara lain kerap mencoba meniru model AI yang dikembangkan di AS. OpenAI menegaskan pihaknya terus melindungi kekayaan intelektualnya dengan cara menentukan secara selektif fitur yang disertakan dalam model yang dirilis ke publik.
Selain itu, OpenAI bekerja sama dengan pemerintah AS untuk menjaga keamanan teknologi AI canggih dari ancaman luar.
Dugaan pelanggaran ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China dalam persaingan teknologi. Kedua negara saling bersaing untuk memimpin inovasi di bidang AI, dan insiden ini semakin memperuncing hubungan mereka.
Hingga saat ini, baik Microsoft maupun OpenAI belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hasil penyelidikan mereka. Sementara itu, DeepSeek belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan ini.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.