space
CEO TELEGRAM UNGKAP KUNCI KEUNGGULAN CHINA DALAM AI, AMERIKA DIBUAT CEMAS
PC
17 jam yang lalu

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, baru-baru ini menyoroti fenomena startup AI asal China, DeepSeek, yang membuat Amerika Serikat waspada. Menurut Durov, kemajuan pesat China dalam bidang kecerdasan buatan (AI) bukanlah sesuatu yang mengejutkan.

Melalui saluran resminya di Telegram, Durov menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong keunggulan China dalam AI adalah sistem pendidikan mereka. "Sistem pendidikan menengah di China jauh lebih unggul dibandingkan negara-negara Barat. Sistem ini menanamkan persaingan ketat di antara para siswa, sebuah metode yang sangat efektif yang pernah diterapkan di era Soviet," ungkap Durov.

Sistem pendidikan yang kompetitif ini, menurutnya, telah melahirkan generasi siswa yang unggul dalam bidang matematika dan sains, hingga mendominasi olimpiade pemrograman internasional.

Sebaliknya, di banyak negara Barat, termasuk AS, sistem pendidikan justru cenderung menghindari kompetisi di antara siswa. Beberapa sekolah bahkan melarang publikasi nilai dan peringkat akademik untuk melindungi siswa dari tekanan sosial. Namun, menurut Durov, pendekatan ini bisa berdampak negatif karena mengurangi motivasi siswa untuk berprestasi.

Baca ini juga :

» OpenAI Bersiap Hadirkan Perangkat AI Baru, Siap Gantikan Smartphone?
» DeepSeek Dilarang di Berbagai Negara, Ini Alasannya!
» Komdigi Selidiki Dugaan Peretasan yang Berpotensi Bocorkan Data Internal Pegawai
» DeepSeek Kejutkan Dunia dengan LLM Hemat Biaya, Gunakan Chip Nvidia dan Huawei
» Performa AI DeepSeek Melonjak dengan GPU RTX 50, Klaim Nvidia
» Alibaba Tantang DeepSeek, Luncurkan AI Qwen 2.5-Max untuk Saingi Model Canggih
» DeepSeek Menggemparkan Dunia AI, Ini Tanggapan Dari Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia!
» Microsoft dan OpenAI Selidiki Dugaan Akses Data Ilegal oleh DeepSeek

"Menang dan kalah adalah bagian dari kehidupan. Menghindari persaingan justru dapat membuat siswa terbaik kehilangan motivasi. Tanpa kompetisi yang sehat, sekolah mungkin terasa kurang bermakna bagi mereka yang berambisi tinggi," tambahnya.

Durov juga menyoroti bagaimana sistem pendidikan yang kurang kompetitif dapat membuat anak-anak lebih tertarik pada permainan berbasis kompetisi, termasuk video game. Hal ini menunjukkan bahwa semangat bersaing tetap ada, tetapi diarahkan ke bidang yang berbeda.

Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, China terus memperkuat posisinya sebagai pesaing utama AS di bidang ini. Pernyataan Durov semakin memperjelas bahwa pendidikan yang kompetitif berperan besar dalam mencetak generasi inovator masa depan.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close