Penjualan Tesla di Eropa mengalami penurunan tajam pada Januari 2025, dengan angka penjualan turun 45% dibandingkan tahun sebelumnya, meski pasar kendaraan listrik secara keseluruhan tumbuh 37%. Saham Tesla merosot 8,4%, menyebabkan nilai pasarnya jatuh di bawah USD 1 triliun.
Menurut data Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), pangsa pasar Tesla di Eropa turun menjadi 1% dari sebelumnya 1,8%. Penjualan di Jerman turun 41%, sementara di Prancis anjlok 63%.
Baca ini juga :
» WhatsApp Uji Coba Fitur Musik di Status, Kini Mulai Tersedia di Indonesia
» PlayStation 5 Pro Akan Hadirkan Upscaling Mirip FSR4 Berbasis AI
» Bersosialisasi Dengan AI Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Menurut Pakar
» China Perkenalkan Robot Polisi Canggih yang Bisa Berpatroli dan Berinteraksi dengan Warga
» Berulah Lagi, Activision Menggunakan AI Untuk Memasang Iklan Game Palsu
» Fitur AI Transkrip di iPhone Ganti Kata "Trump" Menjadi "Rasis", Apple Sebut Ini Karena Bug
» Activision mengaku menggunakan AI di game Call of Duty terbaru mereka
» Humane diakuisisi HP sebesar Rp 1,9 triliun, produk AI Pin akan dimatikan segera
Keterlibatan politik CEO Tesla, Elon Musk, diduga menjadi salah satu penyebab penurunan ini. Musk secara terbuka mendukung partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD), dan mengkritik Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. Kedekatannya dengan Donald Trump juga memicu reaksi negatif di Eropa.
Di tengah kontroversi tersebut, Tesla juga menghadapi persaingan ketat dari BYD, yang semakin memperkuat posisinya dengan inovasi teknologi kendaraan otonom. Faktor ekonomi seperti inflasi dan stagnasi juga turut menekan permintaan kendaraan listrik.
Penurunan ini menjadi tantangan besar bagi Tesla, yang harus segera merancang strategi untuk mempertahankan pangsa pasarnya di Eropa.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.