space
APPLE PRODUKSI SELURUH IPHONE UNTUK AMERIKA DI INDIA, CHINA TAK TINGGAL DIAM
iOS
Kamis, 01 May 2025

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Apple dikabarkan tengah merencanakan langkah besar dalam strategi produksinya: memindahkan seluruh lini produksi iPhone yang ditujukan untuk pasar Amerika Serikat ke India. Langkah ini mencuat sebagai respons terhadap kembali memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin menekan sektor teknologi global.

Menurut laporan terbaru dari GSM Arena pada Jumat (25/4), Apple tengah menyiapkan skema jangka panjang untuk memindahkan operasional manufaktur iPhone dari China ke India. Perusahaan teknologi asal Cupertino ini tampaknya ingin meminimalkan risiko dari ketegangan geopolitik yang terus meningkat, khususnya akibat kebijakan tarif resiprokal yang mulai kembali diterapkan antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut.

Sebenarnya, langkah Apple untuk mengalihkan sebagian produksinya ke India bukanlah hal baru. Sejak tahun 2017, Apple telah menggandeng Wistron untuk memproduksi iPhone 6s dan iPhone SE di pabrik Bengaluru, India. Saat itu, alasan utamanya adalah untuk menghindari pajak impor yang tinggi terhadap produk asal China.

Namun, tekanan perang dagang yang semakin intensif selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump mendorong Apple untuk memperluas strategi diversifikasinya. Kini, keputusan itu terlihat semakin relevan mengingat potensi risiko dari kebijakan dagang terbaru AS terhadap China yang bisa berdampak besar bagi operasional Apple.

Hingga April 2024, sekitar 14 persen produksi global iPhone sudah dilakukan di India. Para analis teknologi memprediksi angka tersebut akan meningkat drastis menjadi 25 persen pada akhir tahun 2025. Bahkan, Apple dikabarkan ingin menggandakan produksinya di India agar mampu memenuhi permintaan pasar domestik Amerika Serikat yang mencapai lebih dari 60 juta unit iPhone per tahun pada akhir 2026.

Langkah ini dianggap sebagai solusi strategis bagi Apple untuk menghindari tarif tinggi jika tetap mengandalkan pabrik-pabrik di China. Berdasarkan regulasi terbaru, produk impor dari China dapat dikenakan tarif hingga 145 persen. Walaupun produk seperti smartphone mungkin akan diberi pengecualian sementara, Apple tetap harus membayar tarif sekitar 20 persen yang telah ditetapkan oleh pemerintah AS sebelumnya.

Sebaliknya, tarif resiprokal untuk barang impor dari India ke AS hanya berkisar 26 persen — jauh lebih ringan dibanding tarif untuk produk asal China. Kondisi ini jelas memberikan insentif kuat bagi Apple untuk mempercepat relokasi lini produksi iPhone mereka ke India.

Menariknya, kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan oleh pemerintahan AS saat ini belum sepenuhnya diberlakukan dan masih dalam masa tenggang selama 90 hari. Hal ini membuka peluang bagi pemerintah India untuk melakukan negosiasi dagang dengan Washington.

Baca ini juga :
» APPLE Akan Memperbaharui Teknologi SIRI Dengan AI Buatan OpenAI Atau Anthropic
» Pemerintah China Bagi-Bagi Subsidi Kepada Warganya yang Ingin Membeli iPhone.
» Salah Satu Adegan Film 28 Years Later Ternyata Direkam Dengan kamera iPhone 15 Pro Max
» Apple Berencana Mengakuisisi Perplexity Untuk Kembangkan AI di Aplikasi Safari
» Semua Pembaharuan oleh Apple dalam Ajang WWDC 2025
» Untuk Pertama Kalinya Apple Mengakuisisi Developer Game. Mau Bikin Game?
» Apple Akan Merubah Nama Sistem Operasi Mereka Sesuai dengan Tahun Rilis
» Presiden Trump Ancam Tarif 25% untuk iPhone Jika Tidak Diproduksi di AS

Wakil Presiden AS, JD Vance, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke India, menyebut bahwa kedua negara telah menunjukkan “kemajuan yang sangat baik” dalam pembicaraan bilateral. Jika kesepakatan dapat dicapai, maka hubungan dagang AS-India bisa menjadi kunci penting dalam peta baru rantai pasok global Apple.

Dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China, India semakin menunjukkan dirinya sebagai alternatif utama dalam rantai pasok global Apple. Selain menawarkan biaya produksi yang lebih kompetitif, India juga memiliki potensi pasar domestik yang besar serta hubungan diplomatik yang relatif stabil dengan Amerika Serikat.

Jika rencana ini terealisasi sepenuhnya, bukan tidak mungkin India akan mengambil alih posisi China sebagai pusat utama produksi iPhone dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini tentu menjadi sinyal kuat bahwa geopolitik kini semakin memengaruhi keputusan bisnis perusahaan teknologi global, dan Apple tidak ingin tertinggal dalam arus perubahan ini.



Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

BACA JUGA BERITA INI
close