Usai digugat Jaksa Agung Louisiana karena dianggap gagal melindungi anak-anak dari potensi predator online, Roblox akhirnya buka suara. Melalui pernyataan resmi, perusahaan menegaskan bahwa keamanan adalah prioritas utama, sekaligus membeberkan sederet fitur dan langkah yang sudah mereka jalankan untuk menciptakan ekosistem yang aman.
Baca ini juga :» Dari Talent Hingga Pro Player, Ibot Kini Resmi Jadi Vice President Dominator Esports!
» Menkomdigi Minta Roblox Buka Kantor di Indonesia, Kalau Tidak Bisa Diblokir?
» Jaksa Agung Louisiana Gugat Roblox, Sebut Platform Jadi “Tempat Aman bagi Predator Anak”
» "Mafia: The Old Country" Dirilis, Ajak Pemain Jelajahi Akarnya Kejahatan Terorganisir di Sisilia
» Call Of Duty®: Mobile Hadirkan Berbagai Aktivitas Menarik di Indonesia Game Week 2025
» MuMuPlayer v5.0 Resmi Dirilis: Bebas Iklan dan Performa Super Cepat!
» Kreator PEAK Murka! Gamenya Dijiplak Roblox Dan Dipenuhi Microtransaction!
» Abis Larang Roblox, Kini Mendikdasmen Ajak Anak-anak Nonton Dora
Roblox menyebut bahwa tuduhan mereka sengaja membiarkan eksploitasi di platformnya adalah tidak benar. Saat ini, puluhan juta pemain aktif harian menggunakan Roblox untuk bermain, belajar, dan berkreasi dengan aman.
Dalam satu tahun terakhir, Roblox mengklaim telah meluncurkan lebih dari 40 fitur keamanan baru, di antaranya:
Roblox juga menyoroti peran AI Sentinel, model open-source terbaru yang dirilis Agustus lalu untuk mendeteksi interaksi berbahaya sejak dini. AI ini didukung oleh tim Trust & Safety dengan ribuan anggota yang bekerja 24/7 untuk memantau konten, memproses laporan, serta menghapus akun atau game bermasalah hanya dalam hitungan menit.
Sebagai contoh, Roblox menegaskan telah melarang dan membersihkan konten bertema sensitif dunia nyata, termasuk kasus “Diddy experiences” yang melanggar kebijakan Real World Sensitive Events.
Dalam menjaga keamanan, Roblox tidak bekerja sendiri. Mereka menjalin komunikasi langsung dengan FBI dan National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC). Pada 2024, Roblox melaporkan 24.522 kasus dugaan eksploitasi anak ke NCMEC, atau sekitar 0,12% dari total laporan global yang masuk.
Selain itu, Roblox bermitra dengan lebih dari 20 organisasi keamanan anak di seluruh dunia, serta aktif dalam inisiatif lintas industri:
Roblox juga ingin melibatkan orang tua secara aktif. Lewat parental dashboard, orang tua bisa:
“Keamanan adalah tantangan terbesar di dunia online saat ini. Kami percaya industri perlu bekerja sama untuk melindungi anak-anak. Visi kami adalah menjadikan Roblox salah satu lingkungan online paling aman di dunia,” tulis perusahaan dalam pernyataan resmi.