Seorang remaja berusia 16 tahun di Inggris dilaporkan ditangkap polisi setelah kedapatan membawa senjata replika saat melakukan cosplay sebagai karakter HUNK dari Resident Evil. Kasus ini kembali menyoroti aturan ketat terkait penggunaan senjata mainan atau replika di ruang publik, khususnya di Inggris.
Baca ini juga :» Capcom Pamerkan Resident Evilโข Requiem, Onimusha: Way of the Swordโข, dan kolaborasi baru Monster Hunter W
» Zach Cregger Pastikan Film Adaptasi Resident Evil Miliknya Tidak Akan Perankan Leon
» Gak Expect! Duolingo dan Resident Evil Saling Tukeran Meme
» Tambah Project Baru, RE Umumkan Resident Evil Survival Unit Untuk Platform Mobile
» Leon Dipastikan Tidak Jadi Protagonist di Resident Evil Requiem, Terlalu Banyak Aura!
» Resident Evil Requiem Dikabarkan Akan Hadirkan Kembali Leon S. Kennedy Sebagai MC
» [RUMOR] Resident Evil 9 Mulai Pengembangan Sebagai Game Open-World Multiplayer
» Sony Akhirnya Akan Merilis Movie Resident Evil Terbaru Pada Tanggal 18 September 2026
Insiden terjadi pada 30 Agustus 2025, ketika remaja tersebut terlihat di sekitar Stamford Bridge Stadium, London, area yang pada saat itu tengah dipadati pengunjung karena pertandingan sepak bola Chelsea vs Fulham. Menurut keterangan kepolisian, remaja tersebut ditahan atas dugaan kepemilikan senjata imitasi (imitation firearm).
Remaja itu diyakini hendak menghadiri acara London Anime & Gaming Convention yang berlangsung tidak jauh dari lokasi. Ia tampil mengenakan kostum HUNK, salah satu karakter ikonik di seri Resident Evil, lengkap dengan senjata replika menyerupai MP5 — senjata khas karakter tersebut.
Awalnya, beberapa media melaporkan kasus ini sebagai percobaan aksi penembakan massal. Namun, Metropolitan Police dengan cepat membantah kabar tersebut. Polisi menegaskan bahwa senjata yang dibawa hanyalah tiruan, meski tetap menimbulkan kepanikan publik.
๐จ ๐๐ฅ๐๐๐๐๐ก๐: An attempted mass shooter has been arrested near Stamford Bridge after the Chelsea game. He was wearing a helmet, had a vest on, armed with a gun while carrying extra ammunition. pic.twitter.com/rhgaqUPBR1
— The Touchline | ๐ (@TouchlineX) August 30, 2025
Meskipun hanya senjata mainan, hukum di Inggris sangat ketat dalam hal kepemilikan senjata imitasi. Aturan melarang siapa pun membawa senjata replika di ruang publik, kecuali untuk kegiatan tertentu seperti pertunjukan teater, film, atau rekonstruksi sejarah dengan izin resmi.
Lebih jauh lagi, undang-undang di Inggris juga melarang anak di bawah 18 tahun membeli senjata tiruan. Karena cosplayer ini masih berusia 16 tahun, ia jelas melanggar aturan tersebut.
Pihak kepolisian menjelaskan bahwa setiap laporan terkait senjata api — bahkan jika hanya tiruan — selalu ditangani seolah-olah itu senjata asli. Hal ini demi mencegah potensi ancaman nyata di ruang publik yang padat orang.
Kasus ini memicu perdebatan di kalangan komunitas cosplay dan gaming. Banyak yang mempertanyakan mengapa cosplayer tetap ditangkap meskipun senjata tersebut sudah dipastikan palsu. Beberapa berpendapat bahwa cosplay dengan senjata replika harus lebih berhati-hati, terutama di area publik yang ramai.
Biasanya, senjata mainan atau replika diberi tanda ujung oranye untuk menunjukkan bahwa benda tersebut bukan senjata asli. Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah replika MP5 yang dibawa cosplayer tersebut memiliki penanda tersebut.
Kasus ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, beberapa penggemar Star Wars yang mengenakan kostum Stormtrooper atau cosplayer Fallout dengan armor ikonik juga pernah ditahan polisi karena membawa properti berbentuk senjata.
Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun cosplay adalah bentuk kreativitas dan ekspresi diri, aturan hukum setempat tetap harus dipatuhi. Terlebih di negara dengan regulasi ketat seperti Inggris, cosplayer harus memperhatikan keamanan dan legalitas props yang mereka gunakan.