Popularitas Pokemon Go saat ini memang tidak seperti pada awal perilisan tahun lalu, akan tetapi game mobile tersebut masih tetap dimainkan oleh para penggemar setianya. Salah satunya gamer Pokemon Go yang berasal dari Rusia, bernama Ruslan Sokolovsky yang juga seorang blogger Pokemon Go. Akan tetapi, kesenangannya bermain Pokemon Go justru membawa dirinya terkena jeratan hukum, akibat bermain Pokemon Go di dalam gereja. Pemuda tersebut telah dituntut hukuman oleh jaksa penuntut dengan hukuman penjara selama 3.5 tahun dalam kasus pelecehan agama.
Russian Prosecutors Seek 3½ Years for 'Pokemon Go' Blogger https://t.co/M70TWHkPBi pic.twitter.com/KakPkTNMpC
— tech_newsUS (@tech_newsUS) April 28, 2017
Lewat pengadilan yang berada di Yekaterinbugh, Rusia pada hari Jumat kemarin. Keputusan akhir akan diumumkan oleh hakim yang akan memberikan keputusan penjara tersebut pada tanggal 11 Mei 2017 nanti.
Sokolovsky telah masuk sebagai tahanan percobaan sejak bulan Maret 2017 lalu. Jika terbukti bersalah, maka dirinya harus menghadapi masa tahanan maksimal tujuh tahun dan setengah tahun di dalam penjara.
Mengenaskannya, selama dalam masa percobaan penahanannya, Sokolovsky tidak diperbolehkan mengunakan perangkat smartphone atau menggunakan akses internet. Tentunya hal tersebut menjadi perhatian bagi kelompok hak asasi manusia internasional Amnesty yang berada di Inggris. Karena pelarangan tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
Kesalahan pemuda berusia 22 tahun yang sekaligus seorang blogger Pokemon Go ini diketahui lewat sebuah rekaman video pada tanggal 11 Agustus 2016 lalu, dimana rekaman tersebut memperlihatkan Sokolovsky bermain game didalam gereja All Saints. Atas hal yang dilakuannya tersebut, Sokolovsky dituduh sebagai melecehkan agama dan tidak menghormati tempat sakral. Hal tersebut dianggap sangat serius, karena salah gereja ortodok di Rusia memang sangat keras terhadap peraturan agama. Gereja yang dikunjungi oleh Sokolovsky merupakan gereja yang dibangun untuk menghormati Emperor Rusia Tsar Nicholas II dan keluarganya yang telah dibunuh.
Baca ini juga :» Pokemon Go dan Game Niantic Lainnya Resmi Dijual 57,5 Triliun Rupiah ke Perushaan Arab Saudi
» Dua orang Scalper Viral Karena Video Mereka Berkelahi Berebut di Depan Vending Machine
» Mimpi Menjadi Nyata! Honda dan Pokemon Berkolaborasi Membuat Sepeda Motor Koraidon
» Keseruan Brewek Bareng Media: Pokémon TCG Festival Terastal ex!
» Isyana Sarasvati Akan Mengisi OST Pokemon Horizon Season 2!
» AKG Entertainment Siapkan Undian Final Raffle Day dan Enamel Pin Pokémon di Pekan Terakhir Pokémon Festival
» Pokemon Festival 2024 Resmi Dimulai! Berikut Atraksi dan Acara Serunya
» Russia Denda Google Sebanyak 20,5 Desiliun USD Karena Pemblokiran YouTube!
Pokemon Go menjadi game yang penuh kontroversi, di beberapa negara seperti di Iran telah melarang masyarakatnya untuk bermain Pokemon Go dengan alasan keamanan. Selain itu, developer Niantic Labs juga mematikan game tersebut diarea Hiroshima Peace Memorial Park di Jepang dan Holocaust Memorial Museum di Washinton, D.C. Amerika Serikat. Di Indonesia, pemerintah meminta Niantic Labs untuk menghapus keberadaan Gym dan Poke Stop di sekitar Istana Negara dengan alasan keamanan.
(KotakGame)