Setiap pemain esports tentunya memiliki ritual tersendiri sebelum bertanding. Ada yang berdoa terlebih dahulu, ada pula yang melakukan hal yang dia suka sebelum bertanding. Namun bagaimana jika kebiasaan tersebut malah menunda pertandingan yang akan berlangsung? Hal ini dialami oleh Johannes ‘tabseN’ Wodarz, pemain dari BIG yang juga merupakan in game leader dari tim besar satu ini.

Baca ini juga :

» Resmi! Vyn Gabung EVOS Esports Sebagai Head of MLBB
» Wajib Tahu! Turnamen Esports Bisa Dihentikan Kalau Tak Punya Izin Resmi PBESI
» RRQ JDCR Lolos ke Esports World Cup 2025 lewat The MIXUP Lyon!
» Garena Delta Force Versi PC Resmi Hadirkan Turnamen Esports Perdana di Indonesia Bertajuk Scoot Arena
» Jess No Limit Raih Dua Rekor Dunia Guinness! Ini Bukti Perjalanan Gemilang YouTuber Gaming Indonesia
» Free Fire Umumkan Kolaborasi Seru dengan Squid Game untuk Rayakan Anniversary ke-8!
» Paper Rex Juara VALORANT Masters Toronto 2025 Usai Taklukkan Fnatic 3-1
» Dibalik Kebangkitan Alter Ego Ares, Rosemary Jadi Jawaban dari Semua Keraguan!

Sumber: ESL Twitch
tabseN tak sengaja menumpahkan kopi ke arah keyboard yang akan dia gunakan untuk turnamen ESL Pro League 10 yang diselenggarakan di London, Inggris. Ketika sedang melakukan pemanasan untuk match yang akan berlangsung melawan Ninja in Pyjamas. Akibatnya pertandingan tersebut harus sedikit tertunda karena tidak mudah membersihkan kopi yang tumpah ke keyboard. Nampaknya tabseN pun harus merelakan keyboardnya tersebut.

Keyboard dengan merk Crosair bertipe K63 itu dikabarkan rusak dan para staff nampak mencarikan keyboard pengganti untuk tabseN. Tabsen pun terlihat sedikit kesal dengan kecerobohannya tersebut dan akhirnya BIG pun kalah 2-0 dengan tim lawan Ninja in Pyjamas. Penampilan dari tabseN sendiri pun jauh diatas kata maksimal.

Sebenarnya hal ini bukan pertama kalinya kejadian seperti ini. Ketika Worlds 2018, Svenskeren pemain dari Cloud9 juga pernah menumpahkan air ke keyboard yang dia pakai. Hal ini membuat Cloud9 saat itu kalah dari lawannya di gelaran Worlds 2018.

Sumber: Dexerto