PUBG Mobile adalah game yang cukup digemari di mana saja. Bahkan, di Tiongkok sendiri mereka membuat versi lain. Nama PUBG Mobile di game tersebut adalah Game For Peace. Hal ini karena regulasi di Negara Tiongkok yang tidak memperbolehkan adanya darah ataupun unsur peperangan lain dalam game yang rilis di negara Tirai Bambu tersebut.

Baca ini juga :

» Adik Prabowo Gandeng Raksasa Teknologi Jepang Hadirkan Internet Rakyat 5G FWA Pertama di Dunia
» Arknights Kembali Jadi Sorotan, Hypergryph Akui Kelalaian dan Minta Maaf atas Dugaan Plagiarisme Skin Blaze
» Whitemon dan Tundra Esports Juara BLAST Slam IV Setelah Tumbangkan Team Falcons 3 2
» Resmi Rilis di Asia Tenggara, Sword of Justice Pamerkan Seri Video yang Dibintangi Aktris Baifern
» Pria yang Lamar di MPL ID Kena Ulti Mantan! Ternyata Sudah Pernah Tunangan
» MMORPG Petualangan Anime Isekai “Blue Protocol: Star Resonance” Mulai Tahap CBT Hari Ini!
» Arknights Tersandung Lagi, Skin Blaze Dituding Jiplak Fan Art Bloodborne
» Komdigi Kaji Wacana Sertifikasi Influencer, Mau Ikut Jejak China?

Sumber: PUBG Mobile YouTube
Namun siapa sangka, pendapatan Tencent di Game For Peace selama masa pandemi COVID-19 meningkat tajam. Tak hanya Game For Peace, versi globalnya juga mencetak pendapatan yang cukup banyak. Melansir dari Sensor Tower, pendapatan Tencent dari game ini selama 2020 adalah 1,3 Miliar USD. Paling banyak di bulan Maret 2020 karena COVID-19.


Sumber: Sensor Tower
Tercatat pendapatannya adalah sekitar 270 Juta USD di bulan Maret 2020. Tak hanya itu, di bulan-bulan lainnya PUBG Mobile juga menghasilkan keuntungan setidaknya 200 Juta USD dalam satu bulan. Hal ini sungguh berbanding jauh dengan pendapatan Garena Free Fire yang mencetak angka 300 Juta USD di 6 Bulan pertama 2020 ini. Tak hanya itu, Knives Out dan Call of Duty Mobile masing-masing juga hanya mencetak pendapatan sebesar 260 Juta USD dan 220 Juta USD.

Wah, apakah kalian termasuk ke dalam pemain PUBG Mobile yang sering membakar UC?

Sumber: Dotesports