Nah, untuk menjawab pertanyaan sejuta umat tersebut, maka kita haruslah menjawab sub pertanyaan dari permasalahan ini terlebih dulu. Dan sub pertanyaan tersebut adalah: Mengapa pihak akademi hingga kini, masih kerap merasa enggan untuk me-nominasikan film ber-genre superhero sebagai salah satu nominator film terbaiknya?

Well, sejujurnya Kotakers, berhubung Kru KotGa di sini juga bukanlah salah satu anggota akademi perfilman tertinggi ini, maka Kru KotGa tidaklah memiliki jawaban yang pasti / eksak-nya. Namun, kalau menurut opini Kru KotGa, kemungkinan besar hal ini dikarenakan pihak akademi masihlah menganggap bahwa genre superhero tidaklah terlihat dan terasa realistis seperti layaknya film-film drama yang kerap dinominasikan di kategori Best Picture-nya tersebut.

» Rise of the Ronin - Review
» The Last of Us Part II Remastered
» The Flash
» A Space for the Unbound
» Zack Snyder's Justice League
» Punya Kekuatan yang Unik, Ini Karakter MARVEL yang Diharapkan Hadir Dalam Game MARVEL Super War
» 10 Game Superhero Yang Sangat Asyik Dan Nendang Banget Untuk Dimainkan
» 5 Fakta Unik Superhero Marvel Yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

Loh emang iya kali Kru KotGa. Lagipula genre drama biasa kan istilahnya juga bersifat fiktif AKA tidak real. Namanya juga film. Film kan produk fiktif. Iya, iya Kotakers. Kru KotGa juga tahu banget kok. Namun, maksud dari pernyataan Kru KotGa di sini adalah lebih seperti sebuah film yang baik secara kisah maupun karakter dapat di-relate dengan peristiwa yang pernah atau sering kita alami di dunia nyata sehari-hari.

Hah maksudnya? Gini Kotakers. Kru KotGa akan ambil contoh dua film yang sama-sama menjadi nominator di ajang 87th Academy Awards pada tahun 2015 silam: Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) (2014) dan Captain America: The Winter Soldier (2014) sebagai media penjelas dari pernyataan Kru KotGa tersebut.