Anime merupakan tontonan animasi asal Jepang yang booming sejak 90an berkat jasa televisi lokal yang menayangkan anime seperti Doraemon, Gundam Wing dan Dragon Ball. Namun sejak akses internet semakin berkembang, akses penonton Indonesia kepada anime semakin mudah lewat streaming, ataupun direct download. Terlebih dengan bantuan fansub yang semakin menjamur bahkan fansub Indonesia yang kualitas translasinya semakin membaik.

Namun, tentu banyaknya anime yang dapat di tonton dari setiap season membuat Kotakers bingung sebaiknya menonton dan mengikuti anime apa. Atau ketika menonton suatu anime, kita khawatir kalau ekspektasi kita terhadap anime tersebut akan hancur ketika sampai pada titik tertentu.

Kali ini, Kru KotGa akan membagikan tips-tips bagaimana Kru KotGa memilih mana anime yang worth untuk diikuti, ditonton dan dinikmati sampai penayangannya berakhir. Penasaran apa saja aspek-aspek yang harus dipertimbangkan? Yuk simak bahasan Kru KotGa!

» Suzume no Tojimari
» One Piece Film Red
» Awas Maksiat! 7 Game Mobile Yang Gak Boleh Kalian Mainin Sebelum Buka Puasa Edisi 2022!
» Nyesel Kalau Gak Nonton! Ini Dia 7 Rekomendasi Anime Baru Yang Akan Rilis di 2022
» Sembari Menunggu Arcane Season 2, Ini Dia Deretan Anime Yang Harus Kamu Tonton Kalau Kamu Suka Arcan
» Mau Jadi Tanjidor? Ini Dia Deretan Game Adaptasi Anime Yang Gak Akan Ngecewain!
» Udah Pernah Maenin Belom? Ini Dia 7 Rekomendasi Game JRPG Yang Keren Dan Asik Di Steam!
» Jadi Wibu! Ini Dia 7 Game Mobile Yang Di Adaptasi Menjadi Anime!

Biasanya aspek yang pertama kita lihat adalah style gambar, yaitu apakah sebuah anime dipresentasikan sebagai anime yang serius, atau anime slice-of-life. Belakangan banyak memang anime bergaya imut yang memiliki cerita serius seperti Mahou Shoujo Madoka Magica atau Gakkou Gurashi, namun faktor style gambar patut diperhatikan untuk melihat apakah anime tersebut cocok untuk Kotakers.

Pembuatan anime tidak lepas dari peran Studio Animasi yang membuat anime tersebut seperti A-1 Pictures, Shaft, Sunrise ataupun JC Staff. Hal inilah yang membuat kita lebih mudah dalam menilai apakah suatu anime wajib ditonton atau tidak, karena kita dapat melihat track record dari sebuah studio dari anime yang sebelumnya telah mereka kerjakan. Namun tentu, bukan berarti anime barunya akan sama dengan sebelumnya!

Awalnya bisa dilihat dari sinopsis, lalu menonton preview dan menonton satu atau dua episode setelah anime tersebut tayang barulah kita bisa menentukan apakah kita akan mengikuti anime tersebut atau tidak. Di kalangan otaku, terdapat 'peraturan' tak tertulis bernama 3 Episode Rule, dimana kita menilai cerita dari sebuah anime dengan menonton 3 episode awal dari anime tersebut sambil mempertimbangkan faktor entertainment dan cerita, apakah anime tersebut layak disaksikan atau tidak. Kembali lagi, 3 Episode rule tidak berlaku mutlak bagi beberapa anime.

Biasanya, apakah sebuah opening dari anime catchy atau tidak juga menentukan apakah sebuah anime layak ditonton atau tidak. Ketika sebuah anime baru yang tidak terlalu familiar namun tiba-tiba artis J-Pop kesukaanmu membawakan opening untuk anime tersebut, maka tidak ada salahnya untuk mencoba, kan?

Selera

Faktor terpenting dari menonton anime tentunya kembali kepada selera si penonton sendiri, yaitu selera kamu. Mungkin menurut temanmu serial Gundam itu bagus, tapi belum tentu menurutmu bagus karena kamu tidak suka robot-robotan. Nggak apa-apa, karena tidak ada anime yang mutlak bagus dan semua kembali lagi ke pilihanmu, apakah kamu akan mengikuti anime tersebut atau tidak sama sekali.

Itulah dia beberapa faktor yang menurut Kru KotGa penting untuk diperhatikan saat mencari anime yang cocok untuk ditonton. Saran Kru KotGa sih, banyak-banyaklah mempertimbangkan selera dengan teman otaku-mu agar mendapatkan rekomendasi-rekomendasi anime yang cocok dengan seleramu.

Kotakers punya cara untuk mencari tontonan anime baru? Jangan ragu untuk berbagi caranya, ya!