No system is safe, kata ini rasanya pantas untuk mengungkapkan posisi PC sebagai salah satu platform gaming terbesar saat ini. Walaupun memiliki basis pengguna yang sangat besar dan didukung dengan performa maksimal, platform ini terkadang juga bisa menjadi boomerang bagi semua developer yang ingin merilis gamenya di PC. Bukan karena tanpa alasan tentunya, karena hampir semua game yang sudah dirilis di PC selalu berakhir terbajak, bahkan untuk sebagian game dengan sistem proteksi Denuvo terbaru sekalipun. Pembajakan memang sesuatu yang illegal dan tidak patut dilakukan, namun nasihat ini sepertinya tidak akan pernah berlaku bagi sebagian besar gamer. Lagipula, siapa orang yang tidak mau melewatkan kesempatan untuk memainkan sebuah game mahal secara gratis? Bahkan jika kamu termasuk gamer yang hanya membeli versi original, pasti ada saat dimana kamu pernah menikmati konten digital secara cuma-cuma tanpa sadar kalau itu juga sama saja dengan pembajakan.
Dengan kebebasan akses tersebut, tentu saja para gamer yang menikmati konten bajakan tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Kepercayaan developer dan aksi dari para tim peretas lah yang memegang peranan besar di sini. Sekarang bayangkan jika ada developer yang ingin merilis game indienya secara eksklusif di platform PC dan melakukan promosi besar-besaran, maka nama game tersebut akan menjadi populer di kalangan gamer serta tim peretas yang tertarik untuk membajaknya. Jika developer tersebut berharap agar mendapat keuntungan besar, maka hal tersebut bisa saja bisa didapatkannya karena mereka berhasil menarik perhatian gamer, namun apa jadinya jika sebagian besar gamer tersebut justru tertarik untuk mendownload versi bajakannya? yang jelas keuntungan tidak akan datang dan bahkan berpotensi mendatangkan kebangkrutan, khususnya bagi developer indie yang tidak memiliki sokongan dana besar.
» Review Lenovo Legion Go
» Peripheral Cooler Master SF6 Chun-Li Edition
» EA Sports FC 24
» Rekomendasi Build Baizhu di Genshin Impact versi 3.6
» Bisa Minum Lewat Headset hingga Cukuran RGB, Deretan Joke Brand Gaming di April Mop!
» Gak Nyangka Demen Ngegame! 7 Game Favorit Raditya Dika!
» Resesi Is Real? Game-Game Besar ini Harus Tutup di Tahun 2023!
» Indopride! Ini Dia 7 Game Yang Berhasil Membanggakan Indonesia!
Tidak hanya developer indie, skenario ini juga bisa dirasakan oleh developer besar manapun yang ingin merilis gamenya di PC. Untuk menekan kerugian yang ada, biasanya developer akan melakukan beberapa langkah antisipasi mulai dari mematok harga game yang lebih murah, memberikan penawaran konten DLC yang menarik, serta penambahan mode multiplayer yang hanya bisa diakses oleh pemain versi originalnya. Bermodalkan penawaran yang menarik tersebut, biasanya sebagian gamer akan berpikir dua kali sebelum memainkan versi bajakannya. Tentu saja tidak semua developer dapat mengeksekusi rencana ini dengan sempurna dan pada akhirnya mengalami kerugian.
Melihat kasus terbaru seperti Jump Force yang sudah terlebih dahulu dibajak sebelum perilisannya, tidak akan mengherankan jika nantinya pihak Bandai Namco tidak lagi tertarik untuk merilis game mereka di PC. Apakah hal itu akan terjadi? Jawabannya tergantung dari bagaimana sebuah developer dan publisher melihat potensi pasar. Untuk Bandai sendiri, sejauh ini mereka masih mengandalkan PC sebagai salah satu platform andalan, jadi hampir semua game yang akan mereka rilis kedepannya masih akan hadir di PC. Jadi walaupun mendapat sedikit kerugian, tambahan basis pemain serta keuntungan yang didapat setidaknya cukup untuk membuat mereka puas.
Sekarang pertanyaanya apakah pembajakan akan membuat developer tidak lagi merilis game di PC? Jawabannya sendiri adalah tidak sepenuhnya. Maksudnya di sini adalah bagaimana ekpektasi developer pada gamenya sendiri. Jika mereka ingin agar gamenya bisa sukses dan keinginan itu tercapai, maka besar kemungkinan kalau mereka akan terus mempertahankan dukungannya ke platform PC, terutama untuk beberapa genre game yang lebih cocok dimainkan di PC seperti FPS misalnya. Namun di sisi lain, bisa saja ada developer yang tidak lagi melihat potensi keuntungan dan memutuskan untuk merilis gamenya secara eksklusif di konsol, yang seperti diketahui memang cenderung aman dari pembajakan.
Mengenai akan terjadinya skenario ini atau tidak, sebagai gamer PC kamu tentunya harus siap menerima kenyataan yang ada. Tidak bisa diragukan memang kalau PC adalah platform gaming yang sangat besar dan dominan, namun pada akhirnya bukan tidak mungkin jika pembajakan akan memberikan dampak yang lebih negatif dari saat ini. Entah itu mulai dari hilangnya dukungan developer hingga pemanfaatan tim peretas baru untuk menyebar virus lewat crack, yang jelas semua skenario ini tidak sepenuhnya mustahil bisa terjadi. Lalu bagaimana pendapat kamu tentang topik ini? Apakah pembajakan dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi pada dukungan platform PC di masa mendatang? Jangan sungkan untuk isi kolom komentar di bawah ini ya.
(KotakGame)