SUHU

Salah satu kelebihan menggunakan platform ARM adalah suhu yang adem, terbukti dari pantauan kami bahwa chipset ini dalam keadaan full load di performance mode hanya menembus 68 derajat celcius, sangat jauh berbeda dari ekosistem X86 yang biasanya kita gunakan.

Baca ini juga :

» Review ASUS TUF Gaming A16 FA608WV
» Review ASUS TUF Gaming F16 2024
» Review ASUS Zenfone 11 Ultra
» Review ASUS TUF Gaming A15
» Review ROG Strix SCAR 17 2023 G733
» Review ROG Strix Scar 16 G634JZ
» Review ROG x EVANGELION EVA-02
» ASUS ROG G22CH G22CH-7K3114700WSO

KESIMPULAN

ASUS ExpertBook B3 Detachable ini untuk siapa? Itulah yang pertama kali kepikiran oleh kami sewaktu menggunakan tablet ini. Berada di ekosistem dan form factor yang sama-sama hybrid, ASUS seperti sedang bereksperimen dengan produk-produknya.




Tapi kesimpulan yang kami bisa himpun adalah, jika kamu adalah seorang karyawan atau pelajar yang mobilitasnya tinggi, memerlukan tablet yang bisa berubah menjadi laptop untuk dipakai mengetik dimanapun, tetap disertakan dengan kamera untuk mengambil gambar file ataupun data penting dan daya tahan baterai monster yang bisa dipakai hingga 2 hari hanya dengan sekali charge, tentu laptop ini bisa jadi konsiderasi.

Sedikit yang kami sayangkan hanyalah seharusnya dukungan developer untuk ARM di Windows bisa diperkuat lagi, karena memang trennya sedang migrasi ke chipset-chipset hemat daya seperti ini.

Tertarik dengan laptop ini? ASUS ExpertBook B3 Detachable yang kami review ini dibanderol pada harga mulai dari Rp 7,3 jutaan yang datang bersama dengan Windows 11 Pro, dan garansi resmi ASUS Indonesia selama 3 tahun.

Sampai disini review tentang ASUS ExpertBook B3 Detachable dari KotakGame.