Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Minggu pembuka dari MPL Indonesia Season 14 menyajikan banyak pertandingan seru diantaranya adalah RRQ Hoshi melawan Bigetron Alpha. RRQ Hoshi sendiri saat ini dilatih oleh ex coach dari Bigetron Alpha yakni Khezcute dan Nmm. Pertandingan panas antara kedua tim ini dimenangkan oleh Bigetron Alpha dengan skor 2-0. Singkat cerita, Moreno yang melakukan selebrasi kemenangan melawan RRQ Hoshi mendapatkan hujatan yang sangat banyak dari oknum fans, dikarenakan selebrasinya tersebut. Ratusan komentar dari netizen memenuhi postingan dari akun @mpl.id.official yang memposting foto selebrasi dari Moreno.
Moreno sendiri dalam interview after match bersama awak media mengatakan bahwa dirinya melakukan selebrasi seperti itu tidak ada hubungannya dengan apapun. Ia mengatakan bahwa algoritma TikTok yang menyebabkan dirinya sering melihat para pemain RRQ Hoshi melakukan selebrasi yang sama dan akhirnya Moreno melakukan selebrasi yang sama dengan para pemain RRQ Hoshi serta hanya bermaksud untuk seru-seruan saja.
“Nggak ada story apa-apa, gua kan sering main TikTok, nah pas kemarin tuh, fyp TikTok gua mereka lagi baris dengan selebrasi sama. Terus, gua juga mau kayak gitu, jadi gua nggak ngikutin, maksudnya ya buat seru-seruan aja sih, nggak ada maksud lain.” Ucap Moreno.
Dalam dunia esports, selebrasi kemenangan adalah bagian dari hiburan yang sering kali dinantikan oleh penonton. Di MPL Indonesia, selebrasi para pemain menjadi salah satu elemen yang menambah daya tarik turnamen ini. Namun, penting untuk diingat bahwa selebrasi tersebut harus dipandang sebagai bagian dari permainan dan hiburan semata, bukan sebagai bentuk provokasi atau penghinaan terhadap lawan.
Sayangnya, tidak semua fans dapat menerima hal ini dengan lapang dada. Oknum fans yang terlalu reaktif dan menghujat pemain lawan dapat merusak citra tim yang mereka dukung. Perilaku negatif ini perlu dikurangi agar persaingan di MPL Indonesia tetap sehat dan sportif. Tim dan pemain seharusnya dinilai dari performa mereka di arena, bukan dari tindakan segelintir fans yang tidak bisa mengendalikan emosi.
Sebagai penikmat esports, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar MPL Indonesia tetap menjadi ajang yang sportif dan penuh dengan semangat persaudaraan. Dukungan terhadap tim favorit seharusnya ditunjukkan dengan cara yang positif, bukan dengan hujatan atau tindakan yang merugikan pihak lain.